PEMENUHAN HAK ANAK PASCA PERCERAIAN DI INDONESIA BERDASARKAN KONVENSI HAK ANAK DAN FIQH HADHANAH

Dian Rhamdan Hidayat, (2022) PEMENUHAN HAK ANAK PASCA PERCERAIAN DI INDONESIA BERDASARKAN KONVENSI HAK ANAK DAN FIQH HADHANAH. Bachelor thesis, S1 Hukum Keluarga IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
1808201006_1_cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1808201006_2_bab1.pdf

Download (701kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1808201006_6_bab5.pdf

Download (295kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1808201006_7_dafpus.pdf

Download (478kB) | Preview

Abstract

Fungsi dari keluarga itu sendiri meliputi berbagai aspek mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, agama dan sebagainya. Kesadaran akan tugas dan fungsinya sebagai bagian dari keluarga menciptakan keluarga yang harmonis. Sebuah keluarga dapat dikatakan keluarga jika terdiri dari seorang ayah istri dan anak-anak. Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan harus dilindungi karena anak harta yang tak ternilai harganya. Sebagai Amanah dari Tuhan untuk dirawat. Keberadaan anak adalah misi Tuhan dan perlu dijaga, dilindungi, dan dididik. Karena setiap orang tua bertanggung jawab atas segala tindak-tanduk anak selama ia masih ada di dunia. Tidak terkecuali ketika orangtuanya berpisah, anak pun masih memiliki hak yang melekat pada dirinya. Dimana hak anak tersebut dijaga dan sudah termaktub dalam Fiqih Hadhanah, Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang lain yang mengaturnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif normatif, dan berjenis penelitian pustaka dengan menggunakan pendekatan deskriptif komparatif yang bersifat kualitatif yaitu penelitian yang mempelajari masalah pemenuhan hak anak pasca perceraian berdasarkan konvensi hak anak dan fiqh hadhanah. Dengan memanfaatkan Penelitian kualitatif yang bersifat normatif dan cenderung menggunakan analisis dengan menggunakan data Pemenuhan hak anak pasca perceraian berdasarkan konvensi hak anak bersifat keperdataan semata hal ini terlihat dari beberapa rumusan yang disepakati oleh berbagai Negara-negara di dunia termasuk Indonesia yang melakukan ratifikasi dengan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut ke dalam undangundang. Sedangkan menurut perspektif fiqh hadhanah mengenai pemenuhan hak anak bukan hanya bersifat keperdataan semata melainkan menyangkut juga hubungan emosional juga bersifat keagamaan. Pelaksanaan perlindungan hak anak pasca perceraian masih jauh dari ketentuan Undang-Undang, dimana masih banyak dijumpai beberapa kasus penelantaran hak anak. Padahal pada Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Anak disebutkan bahwa hakikatnya pelaksanaan pemenuhan hak anak adalah untuk memberikan jaminan agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan asas dan tujuan dari Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hak-hak anak dimaksudkan dalam Pasal 4 tersebut menegaskan bahwa anak berhak hidup berkembang hingga mendapatkan perlindungan hukum dari segala tindak kekerasan dan diskriminasi. Namun, pemahaman masyarakat dalam melaksanakan kewajiban sebagai orang tua terutama pelaku perceraian sangat minim terbukti dengan pengetahuan hanya sebatas hak anak tentang biaya hidup saja.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Hak, Anak,Perceraian, Fiqih Hadhanah, Konvensi Hak Anak
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 08 Feb 2023 02:23
Last Modified: 08 Feb 2023 02:23
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9605

Actions (login required)

View Item View Item