Muhamad Ulul Azmi, (2022) KESETARAAN GENDER DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS (Studi Kasus di Desa Danawarih Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal). Bachelor thesis, S1 Hukum Keluarga IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
1 Cover & Awalan .pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (7MB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka .pdf Download (178kB) | Preview |
Abstract
Hukum waris adalah hukum yang megatur perpindahan harta kekayaan (hak) dari pewaris kepada ahli waris. Pembagian harta waris telah diatur di dalam Al-Qur’an secara Qath’i, baik bagian laki-laki maupun bagian perempuan dan ahli waris lainnya telah ditentukan bagiannya masing-masing, misalnya anak laki-laki mendapatkan dua kali bagaian anak perampuan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan masalah: pembagian warisan antara anak laki-laki dan perempuan menurut hukum Islam?. Dan Bagaimana pandangan Kyai Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul mengenai kesetaraan gender dalam pembagian harta waris?. Penelitian ini mengguanakan penelitian kualitatif, dengan cara interview (wawancara), observasi, dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembagian harta warisan bagi anak laki-laki dan perempuan sesuai dengan surat an-Nisa ayat 11 yang menyatakan bahwa anak laki-laki mendapat dua bagian dari anak perempuan. Dengan pembagian 2:1 maka tampaklah keadilan dalam kewarisan. Sebab laki-laki apabila dia menikah, maka harta warisan yang dia peroleh dari orang tuanya akan digunakan untuk membayar mahar dan menafkahi istri dan anaknya, sementara anak perempuan jika dia menikah, maka harta warisan yang diperoleh dari orang tuanya tidak terpakai karena dia mendapat nafkah dan mahar dari suaminya. Pandangan Kyai Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul tentang kesetaraan gender dalam pembagian harta waris terhadap kebiasaan masyarakat Desa Danawarih Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal harus sesuai dengan hukum Islam yaitu surat An-Nisa ayat 11, artinya pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan 2:1, menurut kyai Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul itu sudah merupakan keadilan, karena adil bukan berarti sama rata. Jika melihat sejarah bahkan pada zaman dulu perempuan tidak mendapatkan warisan melainkan sebagai objek harta warisan itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gender, Warisan |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 08 Feb 2023 03:56 |
Last Modified: | 08 Feb 2023 03:56 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9627 |
Actions (login required)
View Item |