Tyo Suripto, (2022) PENGARUH INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER SYARIAH TERHADAP TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI. Bachelor thesis, S1 Perbankan Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
AWALAN DLL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (49kB) | Preview |
|
|
Text
DAPUS.pdf Download (132kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara parsial instrumen kebijakan moneter syariah berupa SBIS, FASBIS dan PUAS terhadap Inflasi dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara parsial instrumen kebijakan moneter syariah berupa SBIS, FASBIS, PUAS dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2012-2021. Metode analisis data yang digunakan diantaranya uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji hipotesis penelitian, dan koefisien determinasi dengan bantuan SPSS 26. Metode pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh, sampel terdiri dari 40 data times series periode 2012-2021. SBIS secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Inflasi hal ini disebabkan karena naik turunnya inflasi yang bersifat sementara dan yang hanya disebabkan oleh situasi dan kondisi keadaan tertentu seperti bulan puasa, lebaran dan kenaikan Indeks Harga Konsumen. FASBIS secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Inflasi hal ini dikarenakan Kontribusi instrumen-instrumen moneter syariah terhadap pengendalian inflasi di Indonesia masih sangat kecil. PUAS secara parsial memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Inflasi hal ini dapat dijelaskan karena transaksi PUAS lebih sedikit dibandingkan dengan PUAB, sehingga dalam mempengaruhi inflasi PUAS kurang signifikan. SBIS secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi ini disebabkan karena jumlah dana investasi pada instrumen SBIS yang berhasil dihimpun belum dapat dimanfaatkan dengan baik dan terlalu sedikit jika dibandingkan dengan SBI. FASBIS secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jika banyak para peserta operasi moneter yang menempatkan dananya pada FASBIS berarti mengindikasikan bahwa adanya ketidakstabilan harga yang akan mengganggu pergerakan laju pertumbuhan PDB sehingga perlunya sistem tarik ulur yang dilakukan oleh Bank Indonesia melalui kebijakan moneter untuk menjaga kestabilan perekonomian Indonesia. PUAS secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi hal ini berarti jika Pasar Uang Antar Ban PUAS mengalami kenaikan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan mengalami kenaikan. Dalam estimasinya, PUAS mempunyai fungsi sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan likuiditas harian bank syariah. Inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi ini karena Inflasi dapat berakibat buruk sebab kenaikan harga yang terus menerus kemungkinan tidak dapat terjangkau oleh semua masyarakat.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Moneter, Inflasi, Pertumbuhan, Ekonomi |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Perbankan Syariah |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 17 Feb 2023 02:07 |
Last Modified: | 17 Feb 2023 02:07 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9789 |
Actions (login required)
View Item |