Mukhamad Taqyudin, (2022) PELAKSANAAN KERJASAMA BAGI HASIL PERTAMBAKAN GARAM DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS DESA PENGARENGAN KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON). Bachelor thesis, S1 Perbankan Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
AWALAN DLL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (810kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (416kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (318kB) | Preview |
Abstract
Hukum Islam telah mengatur akad - akad kerjasama, salah satunya yang diterapkan dalam pengelolaan tambak garam yang dilakukan di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pemilik lahan dan penggarap atau pengelola. Dalam praktiknya di Desa Pengarengan , pemilik lahan tambak menyerahkan lahannya kepada pengelola untuk di kelola agar menghasilkan keuntungan yaitu dengan membagi hasil dari keuntungan yang ada . Dari realita yang ada, praktek kerjasama yang menggunakan kerjasama bagi hasil ini lebih banyak mengikuti aturan adat istiadat yang biasa masyarakat sebut sebagai “paroan”. Masyarakat menganggap kerjasama bagi hasil tersebut merupakan warisan turun temurun. Kalaupun praktek kerjasama yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai Islam pun masyarakat cenderung tidak memahaminya . Oleh karena itu , peneliti akan meneliti tentang kesesuaian antara praktek yang ada dilapangan dengan teori ekonomi islam yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk kerjasama bagi hasil pada pertambakan garam di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian ( wawancara ), yang lebih mendalam dengan pemilik dan pengelola tambak garam di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini menyimpulkan, kerjasama bagi hasil pertambakan garam di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon masuk kedalam kategori kerjasama Mukhabarah. Pada prakteknya pemilik lahan bertanggungjawab atas penyediaan lahan. Sedangkan pengelola bertanggungjawab atas penyediaan alat-alat pertambakan seperti kinciran, slender, dan kerok, kemudian bertanggung jawab pula terhadap pemeliharaan tambak hingga pemanenan. Disamping itu para petani garam merasa mata pencaharian ini sangat menguntungkan masyarakat setempat ditambah sistem kerjasama "paroan" yang sangat membantu melancarkan pengoperasian tambak garam. Masyarakat yang tidak memiliki lahan namun ingin menambak garam dan masyarakat yang memiliki lahan namun terbatas secara skill atau kemampuan pengelolaan dapat terbantu dengan skema “paroan” .
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bagi Hasil, Pertambakan Garam, Mukhabarah, Desa Pengarengan |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Perbankan Syariah |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 20 Feb 2023 02:11 |
Last Modified: | 20 Feb 2023 02:11 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9811 |
Actions (login required)
View Item |