Dewi Urfiyah, (2023) MAKNA UKHUWAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Semantik Toshihiko Izutsu). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 IAT.
|
Text
AWALAN DLL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (587kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (379kB) | Preview |
|
|
Text
DAPUS.pdf Download (399kB) | Preview |
Abstract
Kata ukhuwah dalam al-Qur‟an terulang sebanyak 27 kali dari 15 surat. Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memperhatikan”. Al-Qur‟an sendiri diyakini sebagai kitab suci yang menyimpan banyak sekali pengetahuan didalamnya dari bermacam bidang ilmu pengetahuan. Semantik lebih dikenal sebagai bagian dari struktur ilmu kebahasaan (linguistik) yang membicarakan tentang makna sebuah ungkapan atau kata dalam sebuah bahasa. Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu adalah karena Izutsu berusaha untuk menangkap pandangan dunia al-Qur‟an melalui analisis terhadap istilah-istilah yang ada dalam al-Qur‟an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan kata ukhuwah dalam al-Qur‟an menurut semantik Toshihiko Izutsu. Penulis mengungkapkan makna dan konsep kata ukhuwah didalam al-Qur‟an menggunakan analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pertama, mencari makna dasar dan makna relasional dari kata ukhuwah. Kedua, mencari makna historis penggunaan kata ukhuwah pada periode pra qur‟anik, periode qur‟anik dan periode pasca qur‟anik. Ketiga, menemukan weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang menggunakan kata tersebut. Sebagai pendukung penelitian ini digunakan kitab-kitab tafsir, kamus-kamus serta buku-buku lainnya yang dapat menunjang penelitian ini. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kata ukhuwah memiliki makna dasar persaudaraan dan memiliki makna relasional yang beragam. Makna relasional ukhuwah yang disebutkan dalam penelitian ini adalah: a) persaudaraan sesama ayah dan ibu (sekandung), b) persaudaraan sesama sifat, c) persaudaraan sesama kaum, d) persaudaraan sesama mukmin. pada periode pra Qur‟anik, terjadi pergeseran pada makna ukhuwah yang mana sedikit menjauh dari makna dasar, yaitu ikatan kelompok kekerabatan, keluarga yang terdiri dari seorang ayah, anak laki-lakinya, dan keluarga mereka. sedangkan dalam periode Qur‟anik, kata ukhuwah adalah kerabat yang diperintahkan Nabi Muhammad untuk menghindari kemusyrikan. Weltanschauung ukhuwah ialah persaudaraan yang memiliki ikatan kekeluargaan, persamaan sifat, maupun keagamaan, yang diperintahkan Nabi Muhammad untuk menghindari kemusyrikan dan taat kepada Allah. Lalu pada pasca qur‟anik ukhuwah menurut Ar-raghib al-Ashafahani, Kata ukhuwah memiliki makna berserikat dengan yang lain karena kelahiran dari kedua belah pihak atau karena persusuan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Semantik, Ukhuwah, Toshihiko Izutsu |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 21 Feb 2023 01:44 |
Last Modified: | 14 Mar 2023 07:29 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9840 |
Actions (login required)
View Item |