Sumarna, (2022) ANALISIS KETAHANAN EKONOMI KELUARGA PASCA PENYELENGGARAAN RESEPSI PERNIKAHAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI KABUPATEN KUNINGAN. Masters thesis, S2 Hukum Keluarga Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
1. COVER - DAFTAR ISI.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
2. BAB I.pdf Download (404kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB V.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (217kB) | Preview |
Abstract
Pernikahan merupakan sesuatu yang sangat sakral dalam agama, hukum, dan adat istiadat. Pernikahan mempunyai nilai-nilai religiusitas yang sangat erat kaitannya dalam pelaksanaan akad pernikahan. Dalam pernikahan tentu saja dipandang kurang sempurna apabila dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi tanpa sebuah perayaan atau lazim disebut dengan resepsi pernikahan. Pernikahan yang dilaksanakan tanpa sebuah perayaan akan menimbulkan konsekuensi tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat sebagai makhluk sosial. Konsekuensi itu sendiri adalah timbulnya suatu fitnah bagi pasangan suami istri yang telah melangsungkan pernikahan. Sehingga resepsi pernikahan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian prosesi pernikahan. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari prosesi pernikahan, resepsi pernikahan merupakan pesta pernikahan dengan tujuan memberikan informasi terkait pelaksanaan pernikahan. Berdasarkan hasil survey berbagai perkembangan mengenai resepsi pernikahan mengalami esensi pergeseran makna, khususnya di Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan. Menurut salah satu tokoh agama setempat memaparkan jika perayaan resepsi pernikahan pada zaman sekarang mengalami perubahan esensi kehilangan nilai sakral, resepsi pernikahan diselenggarakan dengan mewah dan besar-besaran, meski tidak memiliki dana tetepi rela berhutang. Pelaksanaan resepsi pernikahan hukumnya mandup (dianjurkan) bukan wajib atau sunnah menurut pendapat yang shahih. Maka sangat dianjurkan bagi mempelai yang telah malaksanakan akad untuk melaksanakan resepsi pernikahan. Hukum menghadiri resepsi pernikahan itu apabila diundang pada dasarnya adalah wajib. Sedangkan dalam hukum Islam resepsi pernikahan dianjurkan untuk dilakukan dengan cara yang sederhana karena hakikat dari pesta pernikahan adalah untuk mengumumkan pernikahan kepada masyarakat sesuai dengan batas kemampuan dengan tidak memberatkan orang yang berhajat yang dapat mengakibatkan terganggunya ekonomi keluarga
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Resepsi Pernikahan, Ekonomi Keluarga, Kecamatan Karangkancana |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 23 Feb 2023 04:24 |
Last Modified: | 23 Feb 2023 04:24 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9936 |
Actions (login required)
View Item |