Hidayat Muttaqin, (2022) TINJAUAN MAQĀṢ ID SYARI’AH TERHADAP PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI (Studi Kasus Di Wilayah Kecamatan Cidahu–Kuningan). Masters thesis, S2 Hukum Keluarga Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
1. COVER - DAFTAR ISI.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
2. BAB I.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB V.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (176kB) | Preview |
Abstract
Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) ini muncul dari akibat banyaknya pernikahan dini atau pernikahan yang dilakukan dalam keadaan organ reproduksi yang belum siap sehingga akan menimbulkan dampak-dampak negatif seperti kematian ibu dan bayi, pendarahan pada saat persalinan, berat bayi lahir rendah, lahir sebelum waktunya dan masih banyak juga dampak negatif yang lainnya. Jenis penelitian ini adalah field research, dengan pendekatan yuridis empiris.Penelitian ini mengkaji bagaimana implementasi PUP di Kecamatan Cidahu oleh UPTD Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (P5A), kemudian apa sajakah kendala yang dihadapi dan bagaimana PUP tersebut jika dilihat dari sudut pandang Maqāṣ id Syari’ah. Hal ini menjadi menarik untuk dilihat mengingat masyarakatnya lebih mendengar perkataan tuan guru daripada pejabat atau pegawai pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan sudut pandang Maqāṣ id Syari’ah namun, mengingat PUP ini adalah kebijakan dari BKKBN maka menarik untuk mengkaji landasan hukum serta melihatnya dari sisi kebijakan publik. Dari hasil penelitian bahwa UPTD Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P5A) Kecamatan Cidahu dalam mengimplementasikan Program PUP belum maksimal. Adapun tahapan yang dilakukan dengan mensosialisasikannya masyarakat, kemudian membentuk kelompok, pemberian materi, pelaksanaan kegiatan dan pembentukan Peer Educater. Sosialisasi mengenai program PUP ini tidak berjalan mulus, justru banyak mendapat halangan yang dihadapi oleh P5A. Halangan tersebut misalnya datang dari para tokoh agama, dari KUA yang lebih tepat dikatakan bahwa KUA mengalami dilema tersendiri dengan adanya PUP ini. Kemudian pengaruh agama yang masih memandang balig sebagai kebolehan untuk menikah tanpa melihat kesiapan dari segi fisik dan mental para calon mempelai, adat dan budaya setempat, pendidikan dan informasi yang kurang memadai. Padahal jika dilihat dari sisi manfaatnya maka PUP ini harus mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, karena tujuannya sesuai dengan Maqāṣ id Syari’ah yaitu menjaga jiwa dan keturunan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendewasaan Usia Perkawinan, Kesehatan Reproduksi, Maqasid Syari'ah |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 24 Feb 2023 01:53 |
Last Modified: | 24 Feb 2023 01:54 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9959 |
Actions (login required)
View Item |