PERAN KOMUNIKASI PERSUASIF IBU DALAM MEMBANGUN MENTAL SPIRITUAL ANAK DI DUSUN PURWASARI DESA CIMARA KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

IHAT SOLIHAT, (2024) PERAN KOMUNIKASI PERSUASIF IBU DALAM MEMBANGUN MENTAL SPIRITUAL ANAK DI DUSUN PURWASARI DESA CIMARA KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN. Bachelor thesis, S1- KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM.

[img] Text
1908302030_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1908302030_2_bab1.pdf

Download (801kB)
[img] Text
1908302030_6_bab5.pdf

Download (591kB)
[img] Text
1908302030_7_dafpus.pdf

Download (694kB)

Abstract

Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilakukan untuk mengubah konsep, ide atau gagasan, perilaku seseorang, serta hubungan kegiatan antara komunikator dan komunikan, agar perilaku dan penglihatan pendengar (komunikan) dapat terpengaruhi. Sederhananya komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilaksanakan untuk mengubah pandangan pemikiran, pendapat, dan perilaku komunikannya. Sedangkan membangun mental spiritual anak memang bukanlah hal yang sangat mudah, banyak sekali hambatan dan halangan dalam proses membangun mental spiritual anak, apalagi di zaman era globalisasi sekarang ini. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk menggambarkan peran komunikasi persuasif ibu dalam membangun mental spiritual anak di Dusun Purwasari Desa Cimara Kecamatan Cibeureum. 2) Untuk mengidentifikasikan upaya ibu membangun mental spiritual anak di Dusun Purwasari Desa Cimara Kecamatan Cibeureum. 3) Untuk mengetahui kondisi mental spiritual anak di Dusun Purwasari Desa Cimara Kecamatan Cibeuruem. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Komunikasi persuasif ibu dan anak dalam membangun mental spiritual anak dalam bentuk sebagai berikut: pertama, ajakan. Kedua, memberikan nasihat. Dan yang ketiga memberikan contoh. 2) Hambatan ibu dalam berkomunikasi dengan anak dalam membangun mental spiritual yaitu, pertama kurangnya perhatian ibu terhadap anak. Kedua, ibu disibukan dengan pekerjaannya, mayoritas ibu di Dusun Purwasari Desa Cimara bekerja sebagai petani dan buruh tani sehingga membuat ibu lupa untuk menyuruh anaknya untuk melaksanakan sholat. Oleh sebab itu masih terdapat anak-anak yang kurang kesadarannya untuk melaksanakan sholat sendiri. Ketiga, kurangnya waktu anak, sehingga anak lebih memilih untuk bermain dengan teman-temannya. 3) Kondisi mental spiritual anak di Dusun Purwasari Desa Cimara yaitu kurangnya kesadaran dari diri anak untuk melaksanakan kewajiban sholat atas dasar kemauan sendiri, sehingga harus diajak dan diperintah terlebih dahulu oleh ibu. Namun ada satu orang anak yang memiliki kesadaran diri yang berbeda dari anak-anak lainnya

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 06 Aug 2024 01:43
Last Modified: 06 Aug 2024 01:43
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/13895

Actions (login required)

View Item View Item