Zakky Herlambang, (2024) Nilai Sosial Keagamaan Dalam Tradisi Tahlil Pada Masyarakat Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Bachelor thesis, S1-Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Text
1908104074_1_cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
1908104074_2_bab1.pdf Download (281kB) |
|
Text
1908104074_6_bab5.pdf Download (322kB) |
|
Text
1908104074_7_dafpus.pdf Download (283kB) |
Abstract
Di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, umat Islam memiliki tradisi tahlilan yang dilaksanakan saat ada seseorang yang meninggal dunia. Dalam tradisi ini, banyak sekali mengandung nilai-nilai sosial keagamaan yang belum diketahui dan disadari oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis Tradisi Tahlilan pada masyarakat Desa Buntet, kondisi nilai sosial keagamaan masyarakat Desa Buntet, nilai sosial keagamaan yang tertuang dalam tradisi tahlilan pada masyarakat Buntet. Dalam tradisi tahlilan ini mengandung banyak sekali nilai-nilai sosial keagamaan, seperti rasa solidaritas, rasa saling menghormati, dan rasa ukhuwah islamiyah yang harus diketahui dan disadari oleh masyarakat desa buntet, agar tradisi tahlilan dan nilai-nilai sosial keagamaan yang terkandung di dalamnya ini selalu terjaga dan terealisasikan dari generasi ke generasi. Penelitian ini dilakukan di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara langsung, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Buntet, Tokoh Masyarakat dan Ketua RT/RW Desa Buntet. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan klarifikasi data, penyaringan data dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi tahlilan di Desa Buntet adalah cara masyarakat menghormati dan mendoakan orang yang telah meninggal. Tradisi ini berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW dan menjadi bagian penting dari budaya keagamaan mereka. Masyarakat melakukannya dengan membaca berbagai ayat dan doa seperti Tawassul, surah Al-Fatihah, Kalimat tahlil, tasbih, shalawat, surah An-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, Al-Baqarah, Ayat kursi, dan doa-doa khusus. Keadaan sosial keagamaan yang kuat di Desa Buntet mencerminkan ketahanan budaya dan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian, dan tadarus Al-Quran mencerminkan penghayatan nilai-nilai agama yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi tahlilan memainkan peran penting dalam mempererat hubungan sosial dan ukhuwah islamiyah di masyarakat Desa Buntet. Kehadiran dalam acara tahlilan menciptakan rasa solidaritas, saling menghormati, dan kebersamaan yang mendalam. Kata kunci : Tahlilan, Tradisi, Sosial keagamaan
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan > Pendidikan Tinggi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 6. Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 10 Aug 2024 15:41 |
Last Modified: | 10 Aug 2024 15:41 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14220 |
Actions (login required)
View Item |