FIKRI DZAKI DHIYAULHAK, (2024) PERBANDINGAN PEMAHAMAN SUNNI DAN SYI’AH DALAM HADIS NIKAH MUT’AH. Bachelor thesis, S1-ILMU HADIST.
Text
2008307004_1_cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
2008307004_2_bab1.pdf Download (475kB) |
|
Text
2008307004_6_bab5.pdf Download (218kB) |
|
Text
2008307004_7_dafpus.pdf Download (221kB) |
Abstract
Nikah mut ‘ah bukanlah pembahasan baru lagi namun pernikahan yang kekhasannya terletak pada pembatasan waktu dan upah ini selalu menjadi pembahasan yang selalu menuai kontroversial di setiap zaman. Konsep nikah mut ‘ah dan praktiknya dipenuhi dengan pro dan kontra. Tidak terkecuali kalangan Sunni dan Syi’ah. Dua aliran besar dalam Islam ini bersilang pendapat tentang pernikahan mut‘ah. Penelitian ini dititikberatkan pada pemahaman Sunni-Syi’ah tentang hadis nikah. Mut’ah yang bersumber dari rujukan hadis. Kitab Şahih Al- Bukhari karangan Imam al-Bukhari merupakan kitab hadis yang menempati urutan pertama dalam kategori kitab hadis tersahih dan menjadi rujukan utama. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian kepustakaan (library rescurch) dengan mengaplikasikan metode deskriptif-analisis. Adapun penelitian ini pun mencoba menganalisis literatur-literatur yang terkait dengan nikah mut‘ah, baik dari sumber data primer, yakni kitab Şahih al-Bukhari dan Muslim, maupun data sekunder yang bersumber dari kalangan Sunni-Syi’ah. Dalil al-Qur’an dan hadis kemudian digali untuk lebih memahami permasalahan mu’ah. Berbagai metode pun digunakan oleh kalangan Sunni-Syi’ah untuk memahami informasi hadis tentang permasalahan ini, baik menggunakan teori nasikh-mansukh, membaca informasi sejarah, kesaksian para sahabat maupun pendapat ulama. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa keduanya sepakat bahwa nikah mut’ah merupakan sesuatu yang legal di masa awal Islam berkembang, tetapi perbedaan itu muncul terkait dengan kesinambungan halalnya mut‘ah. Dalam hal ini Syi‘ah Imamiyah berpegang kepada tetapnya kehalalan nikah mut‘ah dan menolak pembatalannya. Kehalalan nikah mut‘ah menurut ulama Syi‘ah berdasarkan al-Qur`an dan Sunnah dan pembatalannya dilakukan oleh Umar bin Khatab tanpa dalil yang dapat dipertanggungjawabkan. Landasan hukum pengharaman nikah mut’ah pada kalangan mazhab Sunni adalah bahwa surah an- Nisa ayat 24 yaitu ayat nikah mut’ah telah di nasakh oleh surah al-Mu’minun ayat 6-7 dan beberapa hadis tentang keharaman nikah mut’ah yang dijadikan rujuakan oleh mazhab sunni adalah hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim dimana Nabi saw mengharamkan mut’ah pada waktu perang Khaibar serta hadis keharaman nikah mut’ah pada waktu penaklukkan Mekah dan Tahun ‘Autas hingga diharamkan sampai hari kiamat. Sedangkan landasan hukum kehalalan nikah mut’ah pada kalangan mazhab Syi’ah adalah dalil al-Quran surah an-Nisa ayat 24 dan mengutamakan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh ahlulbait.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 13 Aug 2024 05:16 |
Last Modified: | 13 Aug 2024 05:17 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14294 |
Actions (login required)
View Item |