Perwalian Nikah Bagi Anak Luar Nikah Berdasarkan Perspektif Madzhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Kasus di KUA Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon)

Fasha Ainun Zura, (2024) Perwalian Nikah Bagi Anak Luar Nikah Berdasarkan Perspektif Madzhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Kasus di KUA Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon). Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga IAIN SNJ.

[img] Text
2008201134_1_cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2008201134_2_bab1.pdf

Download (705kB)
[img] Text
2008201134_6_bab5.pdf

Download (403kB)
[img] Text
2008201134_7_dafpus.pdf

Download (521kB)

Abstract

Perkawinan yang sah akan melahirkan anak yang memiliki status dan kedudukan yang sah di mata hukum. Anak yang lahir dari hubungan tidak sah tanpa adanya perkawinan yang sah, maka anak tersebut akan menyandang status dan kedudukan sebagai anak luar nikah. Anak dengan status dan kedudukan sebagai anak luar nikah mengakibatkan persoalan yang pelik dan sensitif. Anak luar nikah merupakan problematika yang perlu mendapat perhatian yang serius,mengingat dampak dari persoalan tersebut bukan hanya menyangkut masalah sosial namun juga masalah hukum dengan segala aspek yang menyertainya. Keabsahan perkawinan tidak bisa lepas dari keabsahan pelaksanaan perwalian dalam perkawinan tersebut. Penelitian ini meneliti tentang perwalian nikah bagi anak luar nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif madzhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) terhadap perwalian nikah bagi anak luar nikah, perwalian nikah bagi anak luar nikah di KUA Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon dan perspektif madzhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) terhadap perwalian nikah bagi anak luar nikah di KUA Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu metode yang cocok digunakan terutama pada pengumpulan datanya melalui wawancara dan observasi. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang bersifat studi kasus, yaitu penelitian yang bersifat pengembangan teori dengan disertai pengumpulan data-data, seperti dokumen, arsip dan informasi teraktual lainnya mengenai objek yang diteliti di lapangan. Adapun penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pertama, perspektif madzhab Hanafi tentang perwalian adalah wali bukan merupakan rukun yang harus ada dan bukan persyaratan yang harus terpenuhi untuk sahnya suatu pernikahan bagi perempuan baligh, merdeka, berakal sehat. Maka, siapapun perempuan yang sudah baligh dan dewasa baik anak yang terlahir dari pernikahan yang sah ataupun di luar nikah maka tidak perlu adanya wali untuk sahnya suatu perkawinan. Sedangkan menurut perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) tentang perwalian anak luar nikah adalah wali merupakan rukun yang harus ada dalam suatu pernikahan. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan yang sah tidak memiliki hak perwalian dari ayah biologisnya, maka yang berhak menjadi wali bagi anak luar nikah adalah wali hakim. Kedua, perwalian nikah bagi anak luar nikah di KUA Ciledug kasusnya anak tersebut lahir tanpa adanya pernikahan yang sah maka anak tersebut tidak memiliki hak perwalian dari ayah kandungnya, dan yang berhak menjadi wali bagi anak tersebut adalah wali hakim. Ketiga, perspektif madzhab hanafi terhadap perwalian anak luar nikah di KUA Ciledug yaitu tidak sesuai. Sedangkan menurut perspektif KHI terhadap perwalian anak luar nikah di KUA Ciledug sudah sesuai. Kata Kunci : Wali, Anak Luar Nikah, Madzhab Hanafi, KHI.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 20 Feb 2025 07:23
Last Modified: 20 Feb 2025 07:23
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14830

Actions (login required)

View Item View Item