Fina Anggreani, (2025) Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kemiskinan Di Kota Cirebon Tahun 2013-2023. Bachelor thesis, S1-Ekonomi Syariah UIN SSC.
![]() |
Text
2108204163_2_bab1.pdf Download (358kB) |
![]() |
Text
2108204163_6_bab5.pdf Download (221kB) |
![]() |
Text
2108204163_7_dafpus.pdf Download (380kB) |
![]() |
Text
2108204163_1_cover.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kemiskinan merupakan permasalahan sosial dan ekonomi yang kompleks serta menjadi tantangan utama bagi pemerintah daerah maupun pusat. Di Kota Cirebon, kenaikan upah minimum berkontribusi pada peningkatan konsumsi rumah tangga, yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi lokal. Meski ekonomi Kota Cirebon tumbuh sebesar 5,01% pasca pandemi, kemiskinan tetap menjadi tantangan karena belum semua lapisan masyarakat menikmati hasil pertumbuhan tersebut, khususnya pekerja di sektor informal dan padat karya. Pertumbuhan ekonomi efektif menurunkan kemiskinan jika disertai dengan penciptaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan yang adil. Selain itu, kemiskinan di Kota Cirebon juga bersifat multidimensi, mencakup keterbatasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan sanitasi. Pengangguran tidak berdampak pada kemiskinan. Disebabkan karena adanya, program bantuan sosial seperti BLT, PKH, dan subsidi kesehatan berperan penting dalam menjaga masyarakat dari jerat kemiskinan ekstrem, terutama di tengah tingginya angka pengangguran. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kemiskinan di kota cirebon tahun 2013 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui publikasi pemerintah dan internet research. Jenis data dan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang didapat dari instansi terkait yaitu BPS di Kota Cirebon dengan periode tahun 2013-2023. Hasil penelitian menunjukan bahwa upah minimum berpengaruh signifikan terhadap jumlah kemiskinan, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap jumlah kemiskinan, hail ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,026 < 0,05. Pengangguran terbuka tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kemiskinan, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,037 < 0,005. Sedangkan berdasarkan hasil uji simultan, maka dapat disimpulkan bahwa upah minimum, pertumbuhan ekonomi dan pengangguran terbuka berpengaruh secara simultan terhadap jumlah kemiskinan. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,037 < 0,005, Serta nilai koefisien determinasi sebesar 0,733 atau 73,3% hal ini berarti jumlah kemiskinan dapat dijelaskan oleh upah minimum, pertumbuhan ekonomi dan pengangguran terbuka.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 03:07 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 03:07 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15697 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |