Aas Nurasiah, (2023) LIVING HADIS TERHADAP PEMBACAAN SALAWAT BASYAIRUL KHOIROT DI DESA CIGARUKGAK KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN. Bachelor thesis, S1-Ilmu Hadist.
![]() |
Text
1908307031_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
1908307031_2_bab1.pdf Download (436kB) |
![]() |
Text
1908307031_6_bab5.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text
1908307031_7_dafpus.pdf Download (299kB) |
Abstract
Tradisi Pembacaan Salawat Basyairul merupakan salah satu bentuk kajian living hadis yang hidup di masyarakat dan sering dilakukan seminggu sekali oleh ibu-ibu dan Bapak-bapak tidak hanya menjadi rutinitas warga Desa Cigarukgak. Meski sudah menjadi kegiatan yang rutin namun setiap orang selalu memiliki alasan tersendiri dalam mengikuti tradisi tersebut. Pencarian motif dan tujuan menjadi daya tarik tersendiri menurut peneliti, sehingga peneliti mengambil judul Living hadis terhadap tradisi pembacaan salawat Basyairul Khoirot di Desa Cigarukgak Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan. Adapun rumusan masalahnya antara lain: 1) Bagaimana latar belakang adanya tradisi pembacaan salawat Basyairul Khoirot? 2). Bagaimana proses tradisi pembacaan salawat Basyairul Khoirot tersebut? 3). Bagaimana tradisi pembacaan Basyairul Khoirot dilihat dari tindakan sosial Max Webber? Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut kemudian digunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan datanya: Observasi partisipasi, wawancara bebas, dokumen. Adapun teknik analisis data yaitu teori tindakan sosial Max Webber (Tindakan Tradisional, tindakan afektif, tindakan rasionalitas murni, tindakan rasionalitas nilai). Berdasarkan rumusan masalah dan metode penelitian maka dihasilkan data bahwasanya tradisi ini dilatar belakangi sebagai mata rantai yang disandarkan kepada Habib Quraisy Baharun yang merupakan sebuah ijazah salawat dan sering disebut dengan Salawatnya para wali yang dikarang oleh syekh Abdul Qadir Al-jailani. Dengan “landasan hadis Dari Anas bin Malik berkata nabi bersabda barang siapa yang bershalawat padaku satu kali maka Allah swt. Akan bershalawat kepadanya 10 kali dan dihapus dosanya dan diangkat derajatnya 10”. Proses pembacaan dimulai dengan membaca qasidah dengan judul assalamualaik dan membaca qasidah lainnya dari buku salawat Ad Dhiyaul lami‟. sebelum membaca salawat basyairul khoirot diawali dengan tawasul kepada nabi, kemudian membaca doa iftitah (doa pembuka), dilanjutkan dengan membaca salawat Basyairul Khoirot dan diakhiri dengan doa. Qasidah terakhir dibacakan yaitu Mahalul Qiyam. Setelah menganalisis motif tiap-tiap pelaku tradisi dengan menggunakan teori Max Webber dengan empat klasifikasi tindakan yaitu tindakan tradisional berkaitan dengan sejarah yang merupakan ijazah dari Habib Quraisy, tindakan afektif berkaitan dengan sikap emosional yang mana para jamaah selalu merasa nyaman dan tentram hatinya, tindakan Rasionalitas Murni memaparkan terkait pengakuan mengikuti tradisi tersebut secara sadar dan tindakan Rasionalitas nilai yaitu terkait nilai-nilai dan keutamaan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 01:53 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 01:53 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/17373 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |