Abdul Mutholib, (2024) Analisis Tekstual dan Kontekstual Hadis Menerima Upah Dalam Meruqyah Dengan Membaca Ayat Al-Qur’an. Bachelor thesis, S1-Ilmu Hadist.
|
Text
1908307001_1_cover.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
1908307001_2_bab1.pdf Download (734kB) |
|
|
Text
1908307001_6_bab5.pdf Download (306kB) |
|
|
Text
1908307001_7_dafpus.pdf Download (459kB) |
Abstract
Di kehidupan Masyarakat, pada persoalan penerimaan upah atas mengajarkan Al-Qur‟an, Anggapan bagi para orang tua menyikapi hal tersebut berbeda pendapat. Seperti hal nya dengan adanya keberadaan Hadis Riwayat Abu Daud, No. 3416, Kitāb Al-Ijārah dalam pasal Fī Kasbi Al-mu`allim yang melarang menerima upah. Hadis tersebut menceritakan `Ubadah bin Shamit yang mengajarkan Al-Qur‟an dan menulis kepada ahli suffah. Hingga kemudian terdapat potongan Hadis bahwa Rasulullah Saw, bersabda, “Jika kamu suka dikalungi dengan busur api neraka, maka terimalah”. Selain demikian, para orang tua juga berpegang teguh dengan hadis yang memperbolehkannya. Seperti pada hadis Bukhari, No. 5736. Akan tetapi, jika melihat dari tekstual hadis tersebut mengacu terhadap persoalan upah atas meruqyah. Berdasarkan persoalan tersebut, maka pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana Kualitas dan Kuantitas hadis tersebut, dan Bagaimana Makna secara Tekstual dan Kontekstual hadis tersebut dalam persoalan menerima upah dalam meruqyah dengan Ayat Al-Qur‟an?. Hingga kemudian, penelitian ini juga akan menganalisis terhadap penerapan hadis yang digunakan oleh sebagian masyarakat dalam menjawab persoalan upah atas mengajar Al-Qur‟an dengan hadis menerima upah dari ruqyah. Metode penelitiannya dengan kualitatif serta model kajian ma`anil hadis. Jenis yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Sumber data yang digunakan, meliputi primer yang didapatkan dari Kutub As-sittah hadis, seperti Sahih Bukhari, Sahih Muslim dan lainnya. dan meliputi sekunder yang didapatkan seperti dari buku, jurnal, artikel, dan lain-lain. Hasil Penelitian ini, menunjukkan bahwa Kuantitas hadis ini adalah Aḥad Garīb, yakni hanya diriwayatkan oleh satu sahabat Nabi. Adapun kualitas hadis ini sahih, mengecualikan pada riwayat Ibnu Majah No. 2156 yang terdapat sebuah syaz atau bertentangan dengan riwayat lain dalam penyebutan nama guru. Makna tekstual hadis ini diperbolehkan menerima upah atas meruqyah dengan membaca sebagian ayat dari Al-Qur‟an, surat Al-fatihah, dzikir dan do‟a lainnya. Pendapat tersebut disepakati dari semua kalangan ulama seperti Imam Malik, Imam Syafi‟i‟, Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah serta pengikutnya, Imam Abi Tsur, Imam Ishaq, Imam Nawawi, Imam Al-Qurthubi, Ulama khalaf, salaf dan setelahnya. Adapaun Makna kontekstual hadis ini adalah memperbolehkannya menerima upah atas mengajar Al-Qur‟an, dengan keberadaan hadis Bukhari No. 5737 sebagai dalil penguat, serta banyak nya pendapat dari kalangan ulama.
| Item Type: | Thesis (Bachelor) |
|---|---|
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
| Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
| Date Deposited: | 17 Sep 2025 03:45 |
| Last Modified: | 17 Sep 2025 03:45 |
| URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/17429 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

