ASEP RIZKY PADHILAH, (2015) ANALISIS PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PONDOK PESANTREN DAN INDEKOS DI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
ASEP RIZKY PADHILAH 1410140043.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
ASEP RIZKY PADHILAH : Lingkungan tempat tinggal berlabel agama tidak menjamin berperilaku sosial lebih baik daripada seseorang yang indekos, mengingat setiap mahasiswa mempunyai latar belakang sosial, budaya, pendidikan dan keluarga yang berbeda. Ada semacam penghakiman sosial kepada mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon terkait tempat tinggalnya, yakni indekos dengan pondok pesantren. Lingkungan sekitar kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon menganggap bahwa mahasiswa yang tinggal di Pondok Pesantren dianggap lebih baik dalam perilaku sosialnya daripada mahasiswa yang Indekos. Pernyataan tersebut berawal dari asumsi masyarakat yang kini mengkristal mejadi sebuah pembenaran dan dibenarkan oleh masyarakat lainnya. Jelas ini akan menimbulkan konflik. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh terkait perilaku sosial mahasiswa Indekos dan Pondok Pesantren yang juga akan dikaitkan dengan hasil belajarnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku sosial mahasiswa indekos dan mahasiswa yang tinggal di pondok pesantren. Selain itu juga peneliti ingin menganalisia hasil belajar dari dua jenis mahasiswa tersebut. Sebagai kerangka pikir, perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan analisis deskriptif sebagai metode analisis datanya. Sumber data untuk penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang tinggal di pondok pesantren dan indekos. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa indekos lebih merasakan kebebasan, ini disebabkan memiliki waktu tidak terikat dengan apapun dan siapapun. Sehingga memiliki keleluasaan untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai minat dan bakat. Sedangkan mahasiswa pondok pesantren memiliki pola hidup yang teratur berdasarkan waktu yang telah dijadwalkan dari kampus dan pondoknya. Perbedaan yang sangat signifikan dari keduanya, yakni pola interaksi dan komunikasi terhadap orang lain. Mahasiswa indekos lebih aktif dan mudah dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan baru. Sedangkan mahasiswa pondok pesantren cenderung pasif bersosialisasi dengan orang lain selain diinternal pondoknya itu sendiri. Itu dikarenakan padatnya aktivitas keseharian yang harus dikerjakan. Kemudian dilakukan secara terus-menerus hingga menjadi sebuah perilaku sosial seseorang tertentu. Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku sosial mahasiswa indekos dan pondok pesantren, yaitu faktor intern dan ektern. Faktor intern lebih mengarah kepada psikologi mahasiswa yang terbentuk dalam masa pertumbuhan. Sedangkan faktor ekstern lebih mengarah kepada peran lingkungan dalam perjalanan pembentukan perilaku sosial mahasiswa, ketika seorang mahasiswa hidup dalam lingkungan yang baik, keluarga yang utuh, harmonis. Lingkungan tempat tinggal tidak menjamin sepenuhnya mahasiswa tersebut akan mendapat hasil belajar yang baik atau buruk. Moral otonom (kesadaran diri) mahasiswa yang dibangun akan menentukan sejauh mana ia giat dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Kata kunci: Perilaku Sosial, Mahasiswa, Indekos, dan Pesantren
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 6. Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 13 Apr 2017 01:42 |
Last Modified: | 13 Apr 2017 01:42 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/2086 |
Actions (login required)
View Item |