PELAKSANAAN IBADAH HAJI ABAD KE 19 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERLAWANAN RAKYAT KEPADA KOLONIALISME BELANDA

Istikomah, (2016) PELAKSANAAN IBADAH HAJI ABAD KE 19 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERLAWANAN RAKYAT KEPADA KOLONIALISME BELANDA. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
ISTIKOMAH-min.pdf

Download (408kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Istikomah. Nim 1413314019. Pelaksanaan Ibadah Haji Abad Ke 19 Dan Dampaknya Terhadap Perlawanan Rakyat Kepada Kolonialisme Belanda. Skripsi. Cirebon: Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Februari, 2016. Haji pada abad ke 19 merupakan alat untuk mentransmisikan budaya dan doktrin agama. Tantangan yang dihadapi oleh calon jamaah haji yakni berasal dari pemerintah Belanda sebagai pengelola haji. Peraturan yang diterapkan dari mulai sebelum berangkat sampai sepulang dari Tanah Suci sangat mempersulit bagi jamaah. Naiknya status sosial setelah menunaikan haji memiliki pengaruh tersendiri bagi masyarakat, Haji memiliki makna dan pengaruh yang signifikan pada abad ke 19. Yakni mampu menggerakkan kekuatan untuk melawan Belanda. Oleh karena itu, Belanda memberlakukan kebijakan kepada jamaah haji yang tujuannya untuk meminimalisir jumlah jamaah haji dari Indonesia. Namun pada akhirnya kebijakan haji tersebut tidak memberikan dampak yang berarti bagi jamaah haji. Sehingga muncul perlawanan-perlawanan umat Islam yang dipimpin oleh haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ibadah haji terhadap kekuasaan pemerintah Belanda di Indonesia pada abad ke 19. Berdasarkan hal tersebut di atas penulisan skripsi ini bermaksud mengetahui pelaksanaan ibadah haji pada abad ke 19, selain itu untuk mengetahui dampak pelaksanaan ibadah haji bagi perlawanan terhadap pemerintah imperial Belanda. Penulis menggunakan metode penelitian sejarah sesuai kriteria yang ditentukan, yakni: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Kesimpulan dalam skripsi ini bahwa ibadah haji pada abad ke 19 memiliki tantangan tersendiri bagi jamaah, berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Belanda bertujuan untuk meminimalisir jumlah jamaah haji namun pada kenyataannya jamaah haji merasa tertantang dan jumlahnya semakin meningkat. Seorang haji memberikan pengaruh sangat besar di masyarakat. Haji yang dianggap sebagai orang yang memiliki kekuatan supranatural dan ilmu agama yang tinggi sehingga seorang haji dihormati dan sangat dipatuhi oleh masyarakat. Dari situlah para haji dengan mudah menghimpun kekuatan untuk melawan penjajah Belanda. Keyword : Haji, Kolonialisme, perlawanan.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Sejarah Kebudayaan Islam
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 02 May 2017 01:30
Last Modified: 02 May 2017 01:30
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/2355

Actions (login required)

View Item View Item