PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HUBUNGAN ISLAM DENGAN NEGARA

SAMUD, (2011) PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HUBUNGAN ISLAM DENGAN NEGARA. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
PERDAIS-116050005 - Abstraksi.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

SAMUD :“Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hubungan Islam dengan Negara” Formulasi hubungan antara Islam dengan negara, dan kekuasaan dalam konteks politik Indonesia akan terus menjadi bahan perbincangan yang hangat di masa-masa yang akan datang. Salah satu aspek yang penting dicatat dari Abdurrahman Wahid adalah pemikirannya mengenai hubungan Islam dengan negara. Abdurrahman Wahid, menurut saya, telah ikut ‘menuntaskan’ hubungan agama dan negara yang penuh dilema, ketegangan, dan kadang sering saling meniadakan satu sama lain. Ini termanifestasikan dalam sejarah konflik Islam dan negara di negaranegara (berpenduduk) muslim pada masa-masa awal kemerdekaannya, termasuk di Indonesia. Bagi Abdurrahman Wahid, Islam dan negara adalah suatu entitas yang terpisah. Kehadiran negara merupakan suatu hukum, kebutuhan, tetapi manifestasinya bisa mengambil bentuk bermacam-macam, dan tidak mesti ‘formal Islam.’ Masalah ini adalah bagaimana hubungan Islam dengan negara dalam perspektif KH. Abdurrahman Wahid? Bagaimana implementasi dan implikasi pemikiran KH. Abdurrahman Wahid? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Islam dengan negara dalam perspektif KH. Abdurrahman Wahid, dan implementasi dan implikasi pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hubungan Islam dengan negara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif Bentuk penelitian ini adalah berupa kajian pustaka (library research). Kajian ini berusaha mengungkapkan pemikiran Abdurrahman Wahid tentang hubungan Islam dengan negara melalui sumber data yang relevan dengan kebutuhan, baik buku-buku teks, jurnal, atau majalah-majalah ilmiah dan hasil-hasil penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Dalam pemikirannya beliau Islam tidak harus diaplikasikan kepada dasar negara tetapi lebih kepada sikap sehari-hari, Pengruh KH. Abdurrahman Wahid yang begitu besar dikalangan Nahdhiyyin bukan disebabkan semata-mata oleh kenyataan bahwa Abdurrahman Wahid berasal dari darah biru; bukan pula karena kenyataan bahwa Abdurrahman Wahid adalah sosok yang bisa dibanggakan karena kecerdasan dan kemampuannya menyejajarkan diri dengan tokoh-tokoh di berbagai bidang di dunia. Yang mempunyai pengaruh yang luar biasa dikalangan organisasi kemasyarakatan keagamaan yang terbesar di negara Indonesia dengan mendirikan partai Islam (PKB) yang tidak memandang berbagai ras, suku, dan agama yang akan memberikan harapan yang cukup positif bagi perkembangan Islam di Indonesia. Hasil dari pemikirannya Abdurrahman Wahid tersebut banyak melahirkan tokoh-tokoh Islam liberal seperti; Muqsit Ghazali, Ulil Abshar Abdalla, Moslem Abdurrahman dan Djohan Effendi dan masih banyak lagi penerus dari pemikirannya tersebut.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 03 May 2017 02:49
Last Modified: 03 May 2017 02:49
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/2507

Actions (login required)

View Item View Item