TINJAUAN YURIDIS DAN SOSIOLOGIS TENTANG PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (Studi Kasus di Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon)

RUDIN, (2011) TINJAUAN YURIDIS DAN SOSIOLOGIS TENTANG PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (Studi Kasus di Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
PERDAIS-116050011 - Abstraksi.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

RUDIN :“Tinjauan Yuridis dan Sosiologis tentang Perkawinan di Bawah Tangan (Studi Kasus di Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon)” Keadaan masyarakat Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon masih banyak yang melangsungkan perkawinan di bawah tangan dengan berbagai macam alasan dan faktor yang sering diungkapkan ketika mau melangsungkan pernikahan yang sah secara hukum positif. Seperti yang terjadi pada Bapak Supomo dengan pasangannya Ibu Sumarni yang menikah di bawah tangan, dengan beralasan kedua orang tuanya tidak menyetujui, yang pada akhirnya pasangan tersebut melangsungkan perkawinan di bawah tangan tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana tinjauan yuridis tentang perkawinan di bawah tangan? Bagaimana tinjauan sosiologis tentang perkawinan di bawah tangan? bagaimana usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi perkawinan di bawah tangan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan yuridis tentang perkawinan di bawah tangan, untuk mengetahui tinjauan sosiologis tentang perkawinan di bawah tangan serta usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi perkawinan di bawah tangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif-empirik dan bentuk penelitian ini adalah dilakukan dengan cara menggunakan metode pendekatan lapangan yaitu penulis mengadakan wawancara, dialog (tatap muka dengan para pelaku nikah di bawah tangan) disertai pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian tesis. Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa problem yang menyertai pernikahan di bawah tangan yang paling nyata adalah problem hukum khususnya bagi perempuan, problem internal dalam keluarga, problem sosial dan psikologis yang menyangkut opini publik yang menimbulkan tekanan batin bagi pelaku, dan problem agama yang perlu mempertanyakan lagi keabsahan nikah di bawah tangan yang akhir-akhir marak terjadi di Indonesia. Dampak pernikahan di bawah tangan bagi perempuan adalah secara hukum, isteri tidak dianggap sebagai isteri sah, tidak berhak mendapat warisan jika suami meninggal, tidak berhak mendapat harta gonogini bila terjadi perceraian. Dampak tersebut juga berlaku bagi anak kandung hasil pernikahan di bawah tangan. Secara sosiologis perkawinan di bawah tangan akan menimbulkan berbagai implikasi dan dampak negatif. Adapun dampak sosialnya lebih kepada benturan-benturan dengan pandangan negatif masyarakat tentang status pernikahan di bawah tangan, yang bisa menimbulkan tekanan batin bagi pelaku terutama perempuan, juga kemungkinan terisolir dari lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah perlu intervensi terhadap terjadinya perkawinan di bawah tangan agar masyarakat mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 03 May 2017 03:03
Last Modified: 03 May 2017 03:03
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/2512

Actions (login required)

View Item View Item