Prawoto Mangkusasmito Dan Bubarnya Partai Masyumi

Ahmad Syaekhu, (2021) Prawoto Mangkusasmito Dan Bubarnya Partai Masyumi. Bachelor thesis, Sejarah Kebudayaan Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
COVER & LEMBARAN' ahmad syaekhu.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (629kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (248kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (462kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Ahmad Syaekhu. 1414311002. Prawoto Mangkusasmito Dan Bubarnya Partai Masyumi. Skripsi. Cirebon: Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam. Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis pada sosok Prawoto Mangkusasmito sebagai ketua umum terakhir Partai Masyumi serta bubarnya Partai Masyumi, penelitian ini diawali dengan pembahasan tentang sejarah Partai Masyumi dan pembahasan tentang biografi Prawoto Mangkusasmito terutama ketika Prawoto menjabat sebagai ketua umum sampai bubarnya Partai Masyumi karena tuduhan terlibat pemberontakan. Oleh karena itu, dari sudut pandang politik penulis berupaya memakai teori tentang kesetaraan dalam demokrasi yang dicetuskan oleh Alexis de Tocqueville seorang sosiolog sekaligus ilmuwan politik asal Perancis. Selain teori dari Alexis de Tocqueville, penulis juga memakai teori hegemoinya Antonio Gramsci, hal ini berkaitan dengan perseteruan atau gesekan antara daerah dan pusat yang kemudian menjadi gerakan pemberontakan sebagaima yang dijelaskan dibagian latar belakang masalah. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada 17 Agustus 1960 Partai Masyumi dibubarkan lewat keputusan Presiden Nomer 200 Tahun 1960 keputusan itu keluar ketika para pemimpinan Masyumi dipanggil Soekarno untuk tindak lanjut dari Penpres 1959 pada pertemuan ini Soekarno merasa tidak puas dengan jawaban dari Masyumi maka keluarlah keputusan tersebut. Sedangkan pada tanggal 13 September 1960 Masyumi telah mengirimkan surat terkait jawaban dari keputusan Presiden No 200 Tahun 1960 dengan redaksi membubarkan diri, dua dokumen ini boleh dibilang saling menguatkan antara keputusan Presiden yang menetapkan pembubaran partai masyumi. Sedangkan Masyumi membalas keputusan Presiden tersebut dengan surat resmi Partai tapi dengan redaksi membubarkan diri sebagaimana yang disebutkan di keputusan Presiden No 200 Tahun 1960. Keyword: Prawoto, Masyumi, pembubaran

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Ilmu Sejarah > Sejarah Peradaban
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Sejarah Kebudayaan Islam
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 08 Oct 2021 07:07
Last Modified: 13 Oct 2021 01:48
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5634

Actions (login required)

View Item View Item