AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL (Studi Makna Filosofis Siraman Tujuh Bulanan di Desa Asem, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon )

Ayu Syafitri, (2022) AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL (Studi Makna Filosofis Siraman Tujuh Bulanan di Desa Asem, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon ). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon S1 AFI.

[img]
Preview
Text
awalan dll.pdf

Download (357kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab i.pdf

Download (289kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab v.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text
dapus.pdf

Download (284kB) | Preview

Abstract

Dalam pembahasan skripsi ini, jenis penelitian ini dilakukan secara lapangan atau sering disebut juga (field research atau field study), yang bisa diartikan sebagai penelitian secara langsung di tempat itu juga atau di medan terjadinya gejala-gejala yang dibahas. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh kemudian disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan teori Makna Clifford Geertz. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan data dan wawancara bahwa mengenai Siraman Tujuh Bulanan di Desa Asem, Keacamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Makna dari siraman tujuh bulanan secara tidak langsung mengandung filosofis yang bermakna penyucian lahir dan batin bagi calon ibu beserta bayi dalam kandungannya. Sehingga ketika melahirkan nanti si ibu terlepas dari dosa dan tidak memiliki beban. Makna Filosofis Tahap Selamatan atau kenduri merupakan upacara ritualistik yang sebenarnya merupakan produk animisme, dinamisme, Hinduisme dan Buddhisme dipertahankan dan dibingkai dengan nilai-nilai Islam. Selamatan atau kenduri ini memiliki fungsi sosial sebagai sarana silaturahmi antar warga di sekitar penyelenggara acara tujuh bulanan ini. Melalui acara kenduri rasa persaudaraan dan keakraban antar warga. Akulturasi tujuh bulanan berasal dari budaya Hindu. Nilai-nilai yang terkadung di dalam tradisinya, yaitu mitos, religi ,budaya dan juga mencakup nilai sosial tinggi yang fungsinya untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga dan tetangga sekitar. Al-Qur`an mampu masuk dalam suatu budaya Desa Asem, yang mana al-Qur`an dibacakan dalam tradisi tujuh bulanan (tujuh bulanan). Dengan begitu, akulturasi budaya dalam masyarakat Desa Asem dapat hidup dengan dinamis dan harmonis tanpa menghilangkan budaya utama pada tradisi Jawa

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Akulturasi, Clifford Geertz, Makna
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 10 Aug 2022 00:48
Last Modified: 10 Aug 2022 00:48
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/7831

Actions (login required)

View Item View Item