Fatihah, (2023) Posisi Laki-Laki dan Perempuan Dalam Al-Qur'an Menurut Penafsiran Hind Shalabi. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon S1 IAT.
|
Text
1908304082_1_cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
1908304082_2_bab1.pdf Download (682kB) | Preview |
|
|
Text
1908304082_6_bab5.pdf Download (512kB) | Preview |
|
|
Text
1908304082_7_dafpus.pdf Download (551kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu-isu perempuan yang masih ada ketimpangan gender. Permasalahan posisi laki-laki dan perempuan mungkin salah satu masalah yang sering kerap terjadi bagi manusia. Oleh karena itu, menjadi tema yang menarik untuk ditelusuri lebih lanjut. Islam telah menempatkan perempuan di tempat yang setara dengan laki-laki. Dalam Al-Qur‟an tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, keduanya sama-sama manusia yang diciptakan Allah untuk beribadah kepada-Nya. Untuk itu, tidak seharusnya perempuan dimarginalkan, disubordinasikan bahkan didiskriminasi. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan metode pengumpulan data dan menggunakan library research. Pendekatan yang digunakan sebagai pisau analisis untuk membedah pemikiran Hind Shalabi ini adalah teori Equilibrium yaitu teori yang menitikberatkan pada interaksi kebersamaan dan keseimbangan antara peran laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil penelitian, penafsiran Hind Shalabi mengenai posisi laki-laki dan perempuan dalam al-Qur‟an menunjukkan kesetaraan. Adapun fokus penafsiran Hind Shalabi diantaranya terbagi menjadi beberapa tema yaitu: 1. kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan (QS. Al-Hujurat (49):13), 2. mewajibkan sifat al-Iffah (menjaga kehormatan diri) bagi laki-laki dan perempuan (QS. An-Nur (24): 30-31, 3. laki-laki dan perempuan sama dari segi taklif (QS. Al-Ahzab (33): 35, 4. mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk sama-sama menuntut ilmu (QS. Al-Mujadalah (58): 11), 5. laki-laki dan perempuan menerima perjanjian primordial (QS. Al-Mumtahanah (60): 12, 6. aspek al-Ajza’ (Kesetaraan balasan iman dan amal bagi laki-laki dan perempuan) (QS. An-Nahl (16): 97, dan 7. aspek hudud (Hukuman yang sama bagi pencuri laki-laki dan perempuan) (Qs. Al-Maidah (5): 38. Dengan menggunakan teori equilibrium akan menghasilkan baik laki-laki maupun perempuan akan merasakan kesalingan atau kemitrasejajaran antara satu sama lain. Laki-laki dan perempuan bisa saling membantu dan bekerja sama dengan baik sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesetaraan, Perempuan, Equilibrium |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 19 May 2023 01:25 |
Last Modified: | 19 May 2023 01:25 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10389 |
Actions (login required)
View Item |