Abdussalam, (2020) TRADISI KONSUMSI MINUMAN TUAK PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI KABUPATEN TUBAN JAWA TIMUR. Masters thesis, S-2 Ekonomi Syariah.
|
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
2. BAB I.pdf Download (571kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB V.pdf Download (547kB) | Preview |
|
|
Text
7. DAPUS.pdf Download (463kB) | Preview |
Abstract
Ada beberapa budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Keragaman ini tidak lepas dari pengaruh keadaan alam yang ada. Salah satunya adalah tradisi minum tuak yang banyak dilestarikan oleh masyarakat Tuban. Tuak adalah sejenis minuman beralkohol yang merupakan hasil fermentasi dari nira. Masyarakat Tuban tidak pernah lepas dari minuman tuak dan sudah menjadi ikon budaya masyarakat Tuban. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tradisi konsumsi tuak pada masyarakat kabupaten Tuban?, 2) Bagaimana dampak ekonomi tradisi minuman tuak di Tuban?, dan 3) Bagaimana tradisi konsumsi minuman tuak di tuban dalam perspektif ekonomi islam? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi serta membandingkan dengan informasi lain yang ada dalam pengumpulan data. Analisis data dalam penelitiaan ini adalah interactife model of analisys menurut Miles dan Huberman mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi minum tuak yang ada di Kabupaten Tuban merupakan sebuah warisan orang-orang terdahulu. Bagi para penerus kebiasaan ini, mereka mendapat keuntungan lebih dan keuntungan tersebut membuat mereka mengulang kembali apa yang pernah mereka lakukan agar mendapat keuntungan yang sama. Mereka meneruskan kebiasaan minum tuak ini juga karena sejarah yang mereka ketahui adalah tuak meruapakan minuman yang menolong Kabupaten Tuban dari para penjajah Ganjaran yang mereka dapatkan sesuai dengan harapan mereka. Dan punishment bagi mereka Ketika tidak meminum tuak adalah merasa tidak percaya diri untuk berkumpul dengan teman-teman serta selalu merasa gelisah. Masyarakat Kabupaten Tuban memilih berjualan tuak untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Dengan berjualan tuak mereka merasa bahwa kebutuhannya sudah sangat terpenuhi, minuman tuak merupakan minuman legendaris dan ikon dari Kota Tuban, permintaan tuak juga semakin meningkat dari segala kalangan dari kalangan anak muda hingga dewasa, juga penjual tuak telah menguasai semua proses dari pembuatan tuak mulai dari penanaman pohon siwalan, perawatan pohon, hingga proses penderasan minuman tuak. Dampak persepsi ekonomi penjual tuak di Kabupaten Tuban terhadap penjualan tuak adalah permintaan minuman tuak yang semakin meningkat setiap saat, keuntungan yang tinggi dengan hanya mengeluarkan sedikit modal, dan penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran, dan dengan konsumsi tuak ini harus di tentukan hukum minuman tuak yang mana juga berdampak pada jual beli tuak tersebut. Kata Kunci : tradisi, minuman, tuak, dan ekonomi islam
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 25 Jan 2024 01:52 |
Last Modified: | 01 Mar 2024 07:22 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/12223 |
Actions (login required)
View Item |