NAYLATUL MUNA, (2024) IMPLEMENTASI PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENGEMBANGKAN RESILIENSI REMAJA BROKEN HOME DI DESA HAURGEULIS MAJALENGKA. Bachelor thesis, S1- BIMBINGAN KONSELING ISLAM.
Text
2008306051_1_cover.pdf Download (622kB) |
|
Text
2008306051_2_bab1.pdf Download (280kB) |
|
Text
2008306051_6_bab5.pdf Download (80kB) |
|
Text
2008306051_7_dafpus.pdf Download (16kB) |
Abstract
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, peran, dan masukan terkait para remaja broken home di desa Haurgeulis Majalengka dalam mengembangkan aspek-aspek resiliensi, dan membantu menyelesaikan masalahnya. Adapun tujuan penelitian yaitu: (1) Menjelaskan Implementasi Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada remaja broken home, (2) menjelaskan dampak implementasi Cognitive Behavior Therapy (CBT), dan (3) menjelaskan dinamika faktor pembentuk reseliensi remaja broken home. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknis analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan tahapan implementasi Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada remaja broken home, dampak implementasi Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap resiliensi remaja broken home, dan dinamika faktor pembentukan reseliensi remaja broken home pada remaja di desa Haurgeulis kemudian menganalisanya dengan bukti kebenaran data yang ada. Fokus analisis dalam penelitian ini adalah implementasi CBT pada remaja pada remaja yang berusia 14-21 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, Implementasi Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada remaja broken home dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yaitu: (1) konselor melakukan assessment (membina hubungan) sangat erat dengan aliansi kerja antara konselor dan konseli, kemudian menjelaskan alasan perawatannya, (2) konselor menilai masalah, mengidentifikasi dan mengukur frekuensi, intensitas dan relevansi masalah perilaku dan kognitif, (3) konselor mengubah pikiran negative dan menggantinya dengan pikiran positif, (4) konselor memberikan dorongan dan motivasi, dan kelima, konselor melakukan evaluasi berkala terhadap perilaku yang ditargetkan untuk memantau perkembangan. Kedua, Implementasi Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap resiliensi remaja broken home di Desa Haurgeulis Majalengka memberikan dampak positif yaitu: (1) mengubah pikiran yang negative dan menggantinya dengan pikiran yang positif agar bisa menstabilkan emosi, (2) mendapatkan motivasi dari dukungan teman sebaya dan keluarga agar bisa mengontrol diri dan mengendalikan perilakunya dari kegiatan negatif serta menumbuhkan sikap optimis untuk meraih masa depan dan fokus sekolah, (3) membantu meyakinkan kemampuan diri sendiri untuk memecahkan masalah dan menganalisis penyebab masalah serta bisa menjadikan pelajaran untuk kedepannya. Ketiga, Faktor pembentuk pelaksanaan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam mengembangkan resiliensi remaja broken home yaitu remaja mempunyai faktor protektif yang tinggi dengan adanya dukungan teman sebaya dan keluarga yang cukup baik, rasa percaya diri remaja yang tinggi dan remaja mempunyai keinginan untuk berubah.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > Psikologi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 01 Aug 2024 02:45 |
Last Modified: | 01 Aug 2024 02:45 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/13796 |
Actions (login required)
View Item |