PERKEMBANGAN WISATA KULINER NASI JAMBLANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT CIREBON (1950- 2014)

AKHMAD ROYYANDANA, (2024) PERKEMBANGAN WISATA KULINER NASI JAMBLANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT CIREBON (1950- 2014). Bachelor thesis, S1-SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM.

[img] Text
1608301003_1_cover.pdf

Download (694kB)
[img] Text
1608301003_2_bab1.pdf

Download (902kB)
[img] Text
1608301003_6_bab5.pdf

Download (178kB)
[img] Text
1608301003_7_dafpus.pdf

Download (273kB)

Abstract

Nasi jamblang merupakan warisan budaya sekaligus sejarah masyarakat Cirebon. Nasi jamblang adalah sebuah perwujudan dari pemikiran rakyat jamblang untuk tetap memiliki pilihan menikmati makanan pada masa kolonial bahkan di tengah kondisi kerja paksa. Nasi Jamblang adalah Nasi yang dibungkus oleh daun jati karena bisa buat nasi tahan lama, lezat dan tidak cepat basi. Karena banyaknya peminat nasi jamblang yang awalnya hanya diperuntukan bagi pekerja tetapi sekarang bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat Cirebon. Sehingga dari hal tersebut muncullah banyak pedagang nasi jamblang. Oleh karena itu Cirebon sekarang terkenal dengan kuliner khasnya yaitu nasi jamblang. Dari uraian tersebut maka timbullah beberapa pertanyaan yaitu bagaimana sejarah perkembangan nasi jamblang di Cirebon dan bagaimana dampak wisata kuliner nasi jamblang terhadap perekonomian masyarakat Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang melalui empat tahap. pertama, penyelidikan atau pencarian bermacam-macam sumber informasi (heuristik). Kedua, memeriksa atau menganalisis sumber informasi (kritik). Ketiga, penjabaran sumber informasi (interpretasi). Keempat, menyusun hasil penelitian (historiografi). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa asal-usul nasi jamblang bermula pada masa kolonial sekitar abad ke -19. Pada waktu itu pemerintahan kolonial banyak membangun infrastruktur seperti jalan serta pabrik di wilayah Cirebon yang membutuhkan banyak para pekerja. Penjual nasi jamblang yang pertama di Cirebon adalah nyonya pulung yang beroperasi pada tahun 1907, serta kemudian dilanjutkan oleh keturunan dan keluarganya sampai pada tahun 1950 barulah ada seorang warga Cirebon berprofesi pedagang nasi jamblang selain keluarga dari nyonya pulung yaitu bapak Manta sejak saat itu banyak masyarakat Cirebon yang menjadi pedagang nasi jamblang. Dampak dari perkembangan wisata kuliner nasi jamblang terbagi menjadi dua, yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain sebagai sumber pendapatan atau mata pencaharian, membuka lapangan pekerjaan, dan menjadi brand wisata lokal di Cirebon. Dampak negatifnya ialah berkontribusi terhadap bertambahnya limbah rumah tangga, mengurangi estetika jalanan, dan ketergantungan.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Sejarah Kebudayaan Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 15 Aug 2024 01:43
Last Modified: 15 Aug 2024 01:43
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14328

Actions (login required)

View Item View Item