PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 ASTANAJAPURA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI MODUL AJAR TEKS DISKUSI

Uswatun Khasanah, (2024) PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 ASTANAJAPURA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI MODUL AJAR TEKS DISKUSI. Bachelor thesis, S1 - Tadris Bahasa Indonesia.

[img] Text
2008110063_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2008110063_2_bab1.pdf

Download (350kB)
[img] Text
2008110063_6_bab5.pdf

Download (116kB)
[img] Text
2008110063_7_dafpus.pdf

Download (240kB)

Abstract

Kesantunan berbahasa perlu diperhatikan dalam kegiatan bermasyarakat terutama saat ini di kalangan remaja. Tanpa kita sadari remaja modern sekarang jarang sekali menggunakan kesantunan dalam berbicara. Dalam hal ini kesantunan berbahasa adalah etika ketika bersosialisasi pada masyarakat misalnya di lingkungan sekolah yakni pada kegiatan pembelajaran berlangsung. Ruang lingkup sekolah memiliki peran besar untuk membentuk karakter seorang remaja yang banyak menghabiskan waktunya di sekolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pelanggaran kesantunan berbahasa berdasarkan prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech, yakni pada tuturan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Astanajapura dan faktor-faktor yang melatarbelakangi pelanggaran tersebut serta pemanfaatannya sebagai modul ajar pembelajaran bahasa indonesia materi teks diskusi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif,karena penelitian ini mendeskripsikan permasalahan yang berupa kata-kata bukan angka. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan metode padan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap serta teknik lanjutannya adalah teknik rekam dan catat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 32 data tuturan yang melanggar prinsip kesantunan berbahasa maksim Leech, diantaranya 5 tuturan maksim kebijaksanaan, 5 tuturan maksim kedermawanan, 5 maksim pujian, 5 maksim kerendah hati, 9 maksim kesepakatan, 3 maksim simpati. Kemudian faktor-faktor yang melatarbelakangi pelanggaran tersebut menghasilkan 32 data yang sama yang telah diklasifikasikan berdasarkan tuturannya,diantaranya diantaranya 8 kritik secara langsung, 10 dorongan rasa emosi, 5 protektif terhadap pendapat, 2 menuduh lawan tutur, 7 memojokkan mitra tutur.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 10. Tadris Bahasa Indonesia
Depositing User: Eka Cahya Nugraha
Date Deposited: 18 Mar 2025 07:39
Last Modified: 18 Mar 2025 07:39
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15077

Actions (login required)

View Item View Item