Penafsiran KH Abdul Syakur Yasin Terhadap Peristiwa Isra’ Mi’raj Dalam Q.S. Al-Isra’ Ayat 1 (Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk)

Muhammad Daffa Fadhillah, (2025) Penafsiran KH Abdul Syakur Yasin Terhadap Peristiwa Isra’ Mi’raj Dalam Q.S. Al-Isra’ Ayat 1 (Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk). Bachelor thesis, SI- Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

[img] Text
2108304073_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2108304073_2_bab1.pdf

Download (523kB)
[img] Text
2108304073_6_bab5.pdf

Download (213kB)
[img] Text
2108304073_7_dafpus.pdf

Download (271kB)

Abstract

Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 1 merupakan salah satu momen sentral dalam ajaran Islam yang kerap ditafsirkan secara tekstual dan transenden. KH Abdul Syakur Yasin, seorang ulama yang dikenal kritis dan rasional, menawarkan pembacaan alternatif terhadap ayat ini dengan menekankan pentingnya pendekatan simbolik dan historis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana Buya Syakur mempertanyakan makna kata ‘Abdun, menjelaskan keberadaan Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa, menafsirkan istilah “berkah” dalam Q.S Al-Isra’ ayat 1, serta menjelaskan persoalan waktu dan buraq dengan pendekatan ilmiah lalu bagaimana kontruksi wacana di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Analisis Wacana Kritis model Teun A. van Dijk, yang mencakup tiga dimensi utama: analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Data diperoleh melalui transkrip ceramah Buya Syakur yang relevan dengan tema Isra’ Mi’raj. Fokus analisis diarahkan pada cara Buya membangun wacana keagamaan yang sarat makna melalui perangkat retoris, pilihan diksi, serta posisi ideologis yang merefleksikan latar belakang keilmuan beliau dalam bidang sastra dan humaniora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Syakur membangun penafsiran Q.S. Al-Isra’ ayat 1 dengan pendekatan simbolik dan rasional yang khas, menggunakan perangkat bahasa dan retorika untuk menggugah audiens berpikir kritis terhadap makna literal ayat. Ia mempertanyakan identitas kata ‘abdun, menafsirkan ulang keberadaan dua masjid dalam surat tersebut, menyoroti ketidaktepatan dalam menerjemahkan istilah bāraknā, serta menjelaskan konsep waktu dan buraq secara ilmiah. Wacana Buya mencerminkan pemikiran progresif dengan basis keilmuan humaniora yang kuat, sehingga menghasilkan narasi yang menantang konservatisme dalam tafsir namun tetap mengakar pada nilai-nilai Al-Qur’an. Penafsiran ini tidak hanya mengungkap dinamika semantik dan ideologis, tetapi juga menggambarkan bagaimana narasi keagamaan disusun untuk merespons konteks sosial-kultural umat Islam masa kini secara kritis dan relevan.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Buya Syakur, Isra’ Mi’raj, Wacana Kritis Teun A. Van Dijk.
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 15 Jul 2025 04:50
Last Modified: 15 Jul 2025 04:50
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15313

Actions (login required)

View Item View Item