Haikal, (2025) kritik Friedrich Nietzsche Terhadap Perilaku Keagamaan Sebagai Manipulasi Untuk Kehendak Berkuasa. Bachelor thesis, SI- Aqidah dan filsafat agama UINSSC.
![]() |
Text
2108303054_1_cover.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
2108303054_2_bab1.pdf Download (609kB) |
![]() |
Text
2108303054_6_bab5.pdf Download (412kB) |
![]() |
Text
2108303054_7_dafpus.pdf Download (528kB) |
Abstract
Dalam masyarakat kontemporer, praktik keagamaan sering kali tidak lagi mencerminkan kedalaman spiritual, melainkan menjadi sarana simbolik yang cenderung manipulatif dan bersifat performatif. Fenomena ini tampak dalam ekspresi religius yang mengedepankan tampilan luar tanpa diiringi kesadaran etis dan refleksi transendental. Dalam konteks inilah, pemikiran Friedrich Nietzsche menjadi relevan sebagai pisau analisis terhadap keberagamaan yang kehilangan ruh spiritualnya. Melalui konsep-konsep sentral seperti “kematian Tuhan”, nihilisme, moralitas budak, dan will to power (kehendak untuk berkuasa), Nietzsche mengajukan kritik tajam terhadap agama atau lebihnya perilaku yang dijalankan bukan sebagai jalan pencarian makna, tetapi sebagai alat kekuasaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara kritis bagaimana pemikiran Nietzsche dapat digunakan untuk menelaah praktik keagamaan manipulatif dalam masyarakat modern, serta mengeksplorasi potensi gagasan will to power sebagai jalan keluar dari krisis spiritualitas. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing, yaitu memahami baagaimana perilaku-perilaku keagamaan di era digital dan mengontekstualisasikan dengan pemikiran Nietzsche dengan mengipterpretasi permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama yang tidak lagi menghadirkan pengalaman transenden, melainkan sekadar pengulangan formalistik dan simbolik, mencerminkan kondisi nihilisme yang dikritik Nietzsche. Ia menilai bahwa hanya dengan keberanian eksistensial untuk mencipta nilai-nilai secara otonom dan otentik, manusia dapat keluar dari kehampaan tersebut. Kritik Nietzsche bukanlah penolakan terhadap agama secara mutlak, melainkan ajakan untuk merevitalisasi spiritualitas dari dalam, agar agama kembali menjadi kekuatan yang memerdekakan, bukan menundukkan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nietzsche, kehendak untuk berkuasa, nihilisme, manipulasi agama, spiritualitas modern. |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 16 Jul 2025 06:46 |
Last Modified: | 16 Jul 2025 06:46 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15347 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |