Hadis Perempuan Datang Bagaikan Setan: Analisis Kualitas Dan Pemahaman Hadis

Aisyah, (2025) Hadis Perempuan Datang Bagaikan Setan: Analisis Kualitas Dan Pemahaman Hadis. Bachelor thesis, SI- Ilmu Hadist UINSSC.

[img] Text
2108307007_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2108307007_2_bab1.pdf

Download (509kB)
[img] Text
2108307007_6_bab5.pdf

Download (342kB)
[img] Text
2108307007_7_dafpus.pdf

Download (362kB)

Abstract

Pandangan keagamaan yang bersifat misoginis terkadang didasarkan pada interpretasi literal atau kontekstualisasi yang kurang tepat dari beberapa hadis Nabi Muḥammad. Hadis-hadis tersebut, ketika diambil secara terpisah dari konteks sejarah, budaya, dan maksud aslinya, dapat digunakan untuk memperkuat pandangan yang merendahkan perempuan. Permasalahan mengenai beberapa hadis yang secara tekstual dianggap misoginis dan memicu persepsi negatif terhadap perempuan dalam kehidupan sosial. Salah satu hadis yang dianggap bermasalah adalah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bahwa Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya perempuan itu datang dalam rupa setan dan pergi dalam rupa setan." (H.R Ahmad). Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana kualitas hadis perempuan datang bagaikan setan? Kedua, bagaimana ma’na hadis perempuan datang bagaikan setan? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang berfokus pada analisis terhadap teks-teks hadis secara mendalam. Dalam penelitian ini terdapat data primer, yaitu data yang diperoleh dari kitab hadis dan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan baik berupa buku-buku, kitab-kitab hadis, jurnal, artikel dan lain-lain. Tujuan penelitian ini mengkaji kualitas hadis dari segi sanad (rantai periwayatan) guna menentukan keabsahannya, serta memahami makna matan (isi hadis) dengan mengaitkannya pada konteks sejarah, sosial, dan budaya dimana hadis tersebut disampaikan. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, menunjukan kualitas hadis “perempuan datang bagaikan setan” pada semua riwayat dalam Al-Kutub Al�Tis’ah itu ṣaḥīḥ li-ghayrihi berdasakan kaidah kesahihan hadis, baik dari segi sanad dan matannya. Kedua, Hadis "perempuan datang bagaikan setan" tidak semestinya dipahami secara tekstual atau terpisah dari konteks keseluruhan. Keserupaan yang dimaksud tidak merujuk pada fisik atau penampilan luar perempuan, karena secara nyata sangat berbeda dengan setan. Pemaknaan yang adil menunjukkan bahwa hadis ini adalah peringatan bagi laki-laki untuk mengendalikan hawa nafsunya, bukan untuk merendahkan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa kelemahan utama tidak terletak pada perempuan sebagai objek, tetapi pada kontrol diri laki�laki yang rapuh dan rentan terhadap bisikan hawa nafsu. Selain itu, tidak terdapat dalil dari Al-Qur’an maupun hadis lain yang mendukung penyamaan perempuan dengan setan. Bahkan terdapat riwayat lain dengan makna serupa yang tidak menggunakan ungkapan tersebut, sehingga menunjukkan bahwa ungkapan itu bersifat kontekstual dan bukan prinsip universal dalam Islam ataupun merendahkan perempuan.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Pemahaman Hadis; Perempuan; Setan
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 18 Jul 2025 03:22
Last Modified: 18 Jul 2025 03:22
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15366

Actions (login required)

View Item View Item