DAMPAK PENERIMAAN DIRI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIANNYA DI SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT

Defi Permatasari, (2025) DAMPAK PENERIMAAN DIRI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIANNYA DI SATUAN PELAYANAN GRIYA LANSIA GARUT. Bachelor thesis, SI- Bimbingan Konseling Islam UINSSC.

[img] Text
2108306101_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2108306101_2_bab1.pdf

Download (402kB)
[img] Text
2108306101_6_bab5.pdf

Download (359kB)
[img] Text
2108306101_7_dafpus.pdf

Download (327kB)

Abstract

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah lansia yang tinggi. Peningkatan jumlah penduduk usia 60 tahun keatas. Penanganan lansia adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia agar lebih bermartabat. Layanan yang diberikan sesuai dengan Undang-undang nomor 13 tahun 1998 mengamanatkan bahwa keduanya berkewajiban memberikan pelayanan dan perlindungan sosial kepada lansia baik secara fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi.Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui gambaran penerimaan diri lansia serta 2) untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia dan 3) untuk mengetahui dampak penerimaan diri terhadap kualitas hidup lansia berdasarkan tingkat kemandiriannya di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Sumber data primer diperoleh dari 3 responden lansia dengan kategori mandiri, semi mandiri, bedrest, dan 3 pengurus. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul analisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penerimaan diri lansia berdasarkan tingkat kemandiriannya menerima dan menyadari dengan segala perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, baik secara fisik, intelektual, keterbatasan diri dan emosi. (2) kualitas hidup lansia berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemandiriannya. Lansia mandiri memiliki kualitas hidup yang baik. Karena, mampu melakukan aktivitas sehari-hari dan berpartisipasi dalam kegiatan panti. Lansia semi mandiri memiliki keterbatasan fisik, tetapi masih bisa melakukan beberapa kegiatan dan menjaga interaksi sosialnya. Sementara, lansia bedrest yang sangat bergantung pada bantuan orang lain, sehingga mengalami penurunan kualitas hidup karena keterbatasan fisik dan kurangnya interaksi sosial. (3) dampak penerimaan diri terhadap kualitas hidup lansia tergantung pada tingkat penerimaan diri lansia. Lansia yang menerima dirinya dengan menunjukkan rasa percaya diri (self-confidence) dan penghargaan terhadap dirinya (self-esteem). Serta, berfokus pada dirinya sendiri (self oriented) dengan menerima kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > Psikologi
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 29 Jul 2025 07:03
Last Modified: 29 Jul 2025 07:03
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16080

Actions (login required)

View Item View Item