Novita Alina Sari, (2025) Potensi Konflik Dalam Pernikahan Jarak Jauh Di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon Perspektif Maqashid Syariah. Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga UIN SSC.
![]() |
Text
2108201015_1_cover.pdf Download (953kB) |
![]() |
Text
2108201015_2_bab1.pdf Download (363kB) |
![]() |
Text
2108201015_6_bab5.pdf Download (112kB) |
![]() |
Text
2108201015_7_dafpus.pdf Download (281kB) |
Abstract
Pasangan suami istri yang menikah biasanya tinggal di satu rumah. Namun, saat ini banyak pasangan suami istri yang tinggal di kota, pulau, atau bahkan negara yang berbeda. Pernikahan jarak jauh sering menyebabkan konflik atau perselisihan karena waktu yang terbatas untuk bertemu, komunikasi yang tidak lancar, dan kesalahpahaman yang sering terjadi antara pasangan. Potensi konflik menjadi semakin intens ketika komunikasi tidak berjalan dengan baik antara pasangan suami istri long distance marriage. Pernikahan jarak jauh yang terjadi di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya pernikahan jarak jauh, potensi konflik dalam pernikahan jarak jauh di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, dan pernikahan jarak jauh di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon perspektif maqashid syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan yuridis sosiologis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, faktor yang menjadi penyebab mereka menjalani pernikahan jarak jauh di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon adalah karena alasan pekerjaan dan ekonomi. Kedua, Potensi konflik pernikahan jarak jauh di Desa sarabau di Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon yaitu ketidakstabilan komunikasi, ekonomi, overthinking, dan kesalahpahaman adalah semua faktor yang berpotensi menyebabkan konflik pada pernikahan jarak jauh. Ketiga, Pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon masih mempertahankan pernikahannya walaupun sering terjadi konflik yang mengganggu akal dan jiwa oleh karena itu merusak lima pokok penting maqashid syariah, sehingga pernikahan jarak jauh di Desa Sarabau terbilang mudhorot karena sering terjadi konflik yang mengganggu jiwa dan akal. Pernikahan jarak jauh itu makruh karena kemafsadhatan lebih tinggi dari maslahah. Saran bagi pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh hendaknhya untuk lebih sering berkomunikasi secara terbuka dan jujur, baik secara langsung maupun melalui media digital. Membangun kepercayaan yang kuat antara pasangan, karena kepercayaan adalah fondasi utama dalam setiap hubungan. Memanfaatkan waktu bertemu secara maksimal untuk melakukan aktivitas bersama yang berkualitas, sehingga dapat memperkuat ikatan emosional dan bagi pemerintah desa atau lembaga terkait dapat menginisiasi program pendampingan bagi pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh, dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan psikolog. Program ini dapat mencakup kegiatan-kegiatan seperti konseling, pelatihan komunikasi efektif, dan penguatan ikatan emosional
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan jarak jauh, Potensi konflik, Maqashid s\yariah. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 31 Jul 2025 07:48 |
Last Modified: | 31 Jul 2025 07:48 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16357 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |