PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA KORBAN BODY SHAMING

WANDA HAMIDAH, (2025) PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA KORBAN BODY SHAMING. Bachelor thesis, SI- Komunikasi Penyiaran Islam UIN SSC.

[img] Text
2008302187_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2008302187_2_bab1.pdf

Download (434kB)
[img] Text
2008302187_6_bab5.pdf

Download (417kB)
[img] Text
2008302187_7_dafpus.pdf

Download (516kB)

Abstract

Body shaming merupakan tindakan mengomentari bentuk tubuh seseorang. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya body shaming ialah karna kondisi fisik yang tidak sesuai dengan lingkungan masyarakat sehingga memunculkan ketidak puasan tubuh yang dapat mempengaruhi keadaan seseorang baik secara psikis maupun biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengungkapan diri (Self disclosure) dalam komunikasi interpersonal yang terjadi pada korban body shaming, untuk mengetahui bagaimana kondisi rasa kepercayaan diri pada korban setelah mengalami tindakan body shaming dan untuk mengetahui bagaimana kepercayaan interpersonal pada korban body shaming terhadap komunikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus, yang melibatkan empat korban body shaming bertempat tinggal di Desa Karangsari dan empat komunikan dari korban body shaming. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan diri (self disclosure) pada korban melalui komunikasi interpersonal berlangsung dalam bentuk penyampaian informasi mengenai pengalaman pribadi secara terbuka kepada komunikan yang dipercaya. Pengungkapan diri pada korban bersifat selektif dan dilakukan hanya kepada seseorang yang memiliki hubungan dekat serta mampu memberikan rasa aman secara emosional kepadanya. Komunikasi interpersonal berperan penting dalam proses pengungkapan diri korban. Dengan adanya keterbukaan, dukungan, empati dan sikap positif dapat membuat korban merasa dihargai dan diterima. Kondisi rasa kepercayaan diri korban setelah mengalami tindakan body shaming menujukkan adanya penurunan yang signifikan. Namun dengan adanya proses pengungkapan diri, mampu meningkatkan kembali rasa kepercayaan diri korban. Hal ini terjadi karena komunikan memberikan dukungan secara emosional, afirmasi positif, validasi dan motivasi yang menjadi kunci penting dalam memulihkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri korban belum sepenuhnya stabil dan bersifat sementara karena masih terpengaruhi oleh standar sosial. Kepercayaan interpersonal berperan penting dalam proses memulihkan kepercayaan diri korban. Kepercayaan interpersonal korban terhadap komunikan ditunjukkan melalui keterbukaan, kejujuran serta menyampaikan informasi yang bersifat pribadi. Komunikan menunjukkan sikap empati, sabar saat mendengarkan korban bercerita, tidak menghakimi korban serta mampu memberikan dukungan emosional secara konsisten, sehingga mampu membangun hubungan yang suportif yang mampu mendorong korban untuk kembali bangkit dan membangun kembali kepercayaan dirinya.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 01 Aug 2025 07:26
Last Modified: 01 Aug 2025 07:26
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16434

Actions (login required)

View Item View Item