LINATUZZAKIYAH, (2025) REPRESENTASI PRAKTIK POLITISASI BIROKRASI PADA PEMILU 2024 (ANALISIS WACANA KRITIS PADA FILM DOKUMENTER DIRTY VOTE). Bachelor thesis, SI- Komunikasi Penyiaran Islam UIN SSC.
![]() |
Text
2008302195_1_cover.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
2008302195_2_bab1.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
2008302195_6_bab5.pdf Download (156kB) |
![]() |
Text
2008302195_7_dafpus.pdf Download (224kB) |
Abstract
Penelitian ini menganalisis representasi politisasi birokrasi dalam film Dirty Vote, sebuah film dokumenter yang dirilis menjelang Pemilu 2024 di Indonesia. Film ini mengangkat persoalan ketidaknetralan aparatur negara dan keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam dinamika politik elektoral, yang divisualisasikan secara eksplisit melalui narasi verbal, gambar arsip, dan montase simbolik. Representasi ini menjadi kritik tajam terhadap demokrasi prosedural yang dijalankan dengan cara-cara manipulatif melalui kekuasaan institusional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana Dirty Vote merepresentasikan praktik politisasi birokrasi dan bagaimana film tersebut berfungsi sebagai wacana kritis dalam konteks polarisasi politik menjelang pemilu. Urgensi penelitian ini terletak pada upaya memahami peran media alternatif dalam membentuk narasi tandingan terhadap dominasi politik dan media arus utama, serta dalam membangun kesadaran publik terhadap praktik penyimpangan demokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough, yang mengkaji teks dalam tiga dimensi: teks (struktur naratif dan visual film), praktik wacana (proses produksi dan distribusi film oleh aktor-aktor advokasi seperti Feri Amsari dan Dandhy Dwi Laksono), dan praktik sosial (struktur sosial�politik yang melatarbelakangi pesan film). Pendekatan ini digunakan untuk melihat keterkaitan antara representasi film dengan relasi kuasa dan kepentingan ideologis dalam demokrasi elektoral Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dirty Vote menampilkan Presiden sebagai aktor sentral dalam praktik politisasi birokrasi, dengan menyoroti penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan elektoral. Produksi film dilakukan secara independen sebagai bentuk resistensi terhadap hegemoni media konvensional. Secara sosial, film ini memperlihatkan bagaimana aliansi antara elite politik dan elite ekonomi membentuk struktur demokrasi yang timpang dalam kerangka kapitalisme. Dirty Vote berfungsi sebagai intervensi wacana yang membongkar dominasi kekuasaan dan membangkitkan kesadaran politik masyarakat terhadap praktik demokrasi yang tidak adil.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 01 Aug 2025 07:33 |
Last Modified: | 01 Aug 2025 07:33 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16438 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |