Muhamad Darul Iman, (2024) MAKNA FILOSOFIS MAULUDAN DAN RITUAL TRADISI PANJANG JIMAT DI KERATON KASEPUHAN KOTA CIREBON (Studi Analisis Fenomenologi Alfred Schutz). Bachelor thesis, S1-Aqidah Filsafat Islam.
![]() |
Text
2008303031_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2008303031_2_bab1.pdf Download (946kB) |
![]() |
Text
2008303031_6_bab5.pdf Download (232kB) |
![]() |
Text
2008303031_7_dafpus.pdf Download (350kB) |
Abstract
Indonesia dengan keberagaman budaya yang luas, menjadi fokus penelitian di bidang ilmu sosial dan humaniora. Keanekaragaman suku, agama, dan budaya menciptakan tantangan dan peluang dalam pembangunan sosial, budaya, dan politik. Tradisi, sebagai bagian penting dari budaya, memainkan peran besar dalam membentuk identitas sosial dan memengaruhi perilaku individu. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah tradisi Panjang Jimat di Cirebon, yang menekankan pentingnya memelihara prinsip-prinsip agama Islam. Tradisi ini telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, dengan upaya untuk mempertahankan kesakralannya sambil menarik minat masyarakat. Mauludan, perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat Indonesia. Studi ini bertujuan untuk memahami makna filosofis dari kedua tradisi ini melalui pendekatan fenomenologi, dengan harapan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran mereka dalam kehidupan spiritual dan budaya masyarakat setempat serta pentingnya melestarikan warisan budaya dalam masyarakat modern. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara tradisi Mauludan dan ritual Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, dengan fokus pada pemahaman makna filosofisnya. Dengan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz, penelitian ini ingin menjelajahi prosesi ritual serta pengalaman individu terkait ritual tersebut. Pembatasan masalah mencakup lokasi penelitian hanya di Komplek Keraton Kasepuhan, fokus pada Mauludan dan Panjang Jimat, serta analisis terbatas pada aspek filosofis. Tujuan penelitian meliputi pemahaman sejarah, prosesi ritual, dan makna filosofis dari kedua tradisi tersebut. Kegunaan penelitian ini mencakup pemertahanan warisan budaya, pengembangan pariwisata lokal, dan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pemeliharaan budaya lokal dan masyarakat Kota Cirebon secara luas. Hasil analisis makna filosofis dari tradisi Mauludan dan Ritual Panjang Jimat mengungkap beragam simbolisme dan makna yang dalam. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan penghormatan terhadap kelahiran Nabi Muhammad, tetapi juga ekspresi spiritual yang mendalam dalam ajaran agama Islam. Melalui upacara siraman, pembuatan nasi rosul, lulur, minuman serbat, dan penggunaan obor, serta tradisi Caos, masyarakat mengekspresikan nilai-nilai seperti kebersihan, kemakmuran, kesucian, dan keberanian. Tradisi ini juga mencerminkan adaptasi agama Islam terhadap budaya lokal serta solidaritas masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan. Dengan demikian, Mauludan dan Ritual
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 12 Sep 2025 02:32 |
Last Modified: | 12 Sep 2025 02:32 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/17354 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |