Pengembangan Metode Pengajaran Tahfidzul Qur’an Di MI-PGM Kota Cirebon. (Studi Analisis Tantangan Dan Hambatan Metode Sorogan, Muroja’ah dan Dampaknya Pada Daya Tangkap Para Siswa di Masa Pandemi Covid 19)

Yayan Khodijah, (2021) Pengembangan Metode Pengajaran Tahfidzul Qur’an Di MI-PGM Kota Cirebon. (Studi Analisis Tantangan Dan Hambatan Metode Sorogan, Muroja’ah dan Dampaknya Pada Daya Tangkap Para Siswa di Masa Pandemi Covid 19). Masters thesis, Pendidikan Agama Islam PPs-IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
Cover sd daftar isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (717kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (300kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (317kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Yayan Khodijah Pengembangan Metode Pengajaran Tahfidzul Qur’an Di MI-PGM Kota Cirebon. (Studi Analisis Tantangan Dan Hambatan Metode Sorogan, Muroja’ah dan Dampaknya Pada Daya Tangkap Para Siswa di Masa Pandemi Covid 19) Pentingnya menghafalkan Al-Qur’an melatarbelakangi MI-PGM untuk menginisiasi program hafalan Al-Qur’an. Program ini bahkan diklaim sebagai program unggulan yang tidak dimiliki oleh madrasah ibtidaiyah lainnya sewilayah kota Cirebon. Dalam penelitiannya, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menghasilkan data deskriptif. Penelitian ini membuat gambaran secara kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden serta melakukan studi pada situasi yang dialami. Program tahfidzul Qur’an yang dilaksanakan di MI-PGM kota Cirebon ini memiliki 6 level dimulai dari surat An-Naas hingga surat An-Naba dengan menggunakan metode murojaah (mengulang) dan sorogan (setoran) sebagai metode inti yang dianjurkan. Mereka pun akan dievaluasi di setiap akhir semester, sebagai proses akhir untuk dijadikan tolok ukur kesuksesan. Meski prosesnya tidak mudah, akan tetapi hampir semua anak berhasil menyelesaikan hafalannya di Juz 30 tersebut. Metode muroja’ah dan sorogan ini kemudian mengalami suatu perkembangan dengan adanya perpaduan metode penunjang lainnya seperti metode Q-mapping dan ummi, dimana pada saat guru pembimbing menyampaikan bacaan Al-Qur’an sambil mengulang-ulang bacaanya diiringi dengan suatu gerakan dari anggota tubuhnya atau disebut dengan metode Q-Mapping. Dan ada juga yang dengan cara bacanya menggunakan lagu dari metode Ummi. Sehingga peserta didiknyapun ketika setoran menggunakan metode penunjang tersebut. Berhubung terjadinya masa pandemi covid-19, maka program tahfidzul Qur’an dikembangkan lagi dengan sistem home schooling atau belajar daring. Selain itu guru dalam hal ini aktif mengajak dan mendorong orang tua untuk mengawasi hafalan anak-anaknya di rumah. Media komunikasi yang dipakai menggunakan whatsappgroup, video call, serta media lainnya. Dalam hal ini tantangan dan hambatan yang dihadapi untuk menghafal Al-Qur’an antara lain: timbulnya rasa males, mudah lelah, kurang fokus, dan sering lupa. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya waktu tatap muka untuk mengulang dan setoran hafalan, selain itu bimbingan dari orang tua selama di rumah kurang. Meskipun banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi, namun kondisi tersebut dapat diantisipasi dengan baik. Kata kunci: tahfidz, sorogan, murojaah

[error in script]
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan
Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan > Pendidikan Tinggi
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Pendidikan Islam > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 28 Sep 2021 01:46
Last Modified: 28 Sep 2021 01:46
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5541

Actions (login required)

View Item View Item