Siti Sadiah, (2021) HADIS-HADIS MENGENAI PENGGUNAAN PARFUM (Studi Kualitas dan Makna Hadis). Bachelor thesis, Ilmu Hadis IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
AWALN DLL.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (819kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (394kB) | Preview |
|
|
Text
DAPUS.pdf Download (607kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Siti Sadiah (1608307012). HADIS-HADIS MENGENAI PENGGUNAAN PARFUM (Studi Kualitas dan Makna Hadis) Maraknya penggunaan parfum pada perempuan menjadi perdebatan dikalangan sarjana muslim dikarenakan terdapat suatu hadis yang menyatakan, jika seorang perempuan menggunaakan parfum kemudian melewati suatu kaum agar tercium aromanya maka ia termasuk dalam kategori pezina. Padahal, hukum asal penggunaan parfum menurut sebagian ulama ialah halal dikarenakan termasuk pada empat perkara yang dianjurkan Rasulullah SAWdiantaranya yakni: malu, memakai minyak wangi, bersiwak dan nikah. Tentunya hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan bagi sebagian kalangan dalam menyikapi hadis-hadis penggunaan parfum baik dalam anjuran maupun larangannya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai: 1) Bagaimana kualitas dari hadis-hadis penggunaan parfum? 2) Bagaimana makna yang terkandung dalam hadis-hadis penggunaan parfum? Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam menjawab permasalahan-permasalahan di atas ialah: Pertama, kaidah kes}ah}i>h}-an hadis guna mengkaji kualitas dari hadis-hadis penggunaan parfum. Dan kedua, ilmu ma ‘anil hadis guna mengetahui makna yang terkandung dalam hadis-hadis penggunaan parfum. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwasanya hadishadis penggunaan parfum jika ditinjau dari segi kualitasnya yakni: 1) Hadis anjuran penggunaan parfum dari riwayat Tirmiz\i> berkualitas da ‘if sementara dari riwayat Ah}mad bin H{ambal berkualitas s}ah}i>h} li-z\atihi. 2) Seluruh hadis larangan penggunaan parfum baik dari riwayat Abu> Da>wud, Tirmiz\i>, Nasa>’ i, Ah}mad bin H{ambal dan Darimi berkualitas h}asan li-z\atihi. Sedangkan, jika ditinjau dari segi maknanya yakni: 1) Perempuan boleh menggunakan parfum dengan syarat sesuai ketentuan-ketentuan khusus dalam penggunaannya baik dari segi jenis maupun konteksnyanya. 2) Larangan penggunaan parfum bagi perempuan berlaku jika ia menggunakannya secara berlebihan dan terdapat unsur kesengajaan guna menarik perhatian orang-orang sekitar. Adapun parfum yang dimaksudkan ialah bukan hanya sebatas benda cair yang dapat menimbulkan aroma saja akan tetapi mencakup segala sesuatu yang dapat menarik perhatian sekitar mulai dari pakaian, aksesoris, perhiasan, mak-up dan lain sebagainya. Kata kunci: Hadis, Parfum, Perempuan
| Item Type: | Thesis (Bachelor) |
|---|---|
| Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
| Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
| Date Deposited: | 01 Oct 2021 03:39 |
| Last Modified: | 01 Oct 2021 07:31 |
| URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5582 |
Actions (login required)
 |
View Item |