INTERPRETASI PETATAH PETITIH SUNAN GUNUNG DJATI “INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN” (STUDI ANALISIS HERMENEUTIK GADAMER)

MIRA, (2022) INTERPRETASI PETATAH PETITIH SUNAN GUNUNG DJATI “INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN” (STUDI ANALISIS HERMENEUTIK GADAMER). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 AFI.

[img]
Preview
Text
AWALAN DLL.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (702kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (486kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAPUS.pdf

Download (390kB) | Preview

Abstract

Agama Islam yang menjadi agama mayoritas di Indonesia tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh yang menyebarkannya. Salah satunya ialah Sunan Gunung Djati. Sunan Gunung Djati merupakan salah satu dari sembilang wali yang bertugas menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di daerah Cirebon. Sunan Gunung Djati mempunyai peninggalan yang berupa arsitektur bangunan dan juga berupa petuah yang diajarkan kepada masyarakatnya. Salah satu petuah yang paling masyhur di kalangan masyarakat ialah petuah ketakwaan yang berbunyi “ingsun titip tajug lan fakir miskin”. Dalam pembahasan kali ini, penulis akan menggali makna yang tersirat dalam petuah ini dengan menggunakan analaisis Hermeneutika Gadamer. Hermeneutika Gadamer merupakan pisau analisis yang cocok digunakan dalam penulisan kali ini dikarenakan mampu menggali dari sejarah Sunan Gunung Djati mengapa ia bisa memberikan petuah ini dan juga penulis bisa mencari relevansi petuah ini dengan masa kini. Adapun metode yang digunakan ialah metode kualitatif karena dalam penelitian ini bersifat subjektif berupa interpretasi penulis berdasarkan sumber-sumber. Sumber yang digunakan ialah karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan pembahasan.Dengan itu, petuah ini dikemukakan oleh Sunan Gunung Djati karena beliau sebagai ulama yang menyebarkan agama juga ia bertugas sebagai kepala negara yang mempunyai tugas mensejahterakan rakyatnya. Petuah yang mewasiatkan untuk ibadah terhadap Allah dan juga manusia ini mempunyai relevansi dengan salahsatu hadis Nabi. Petuah ini juga mempunyai relevansi dengan kehidupan masa sekarang yakni berhubungan dengan poin-poin yang terdapat dalam Pancasila yang dipakai sebagai dasar negara. Tujuan dari penulisan ini ialah menafsirkan petuah Sunan Gunung Djati yang berbunyi ingsun titip tajug lan fakir miskin menggunakan Hermeneutik Gadamer. Agar makna tafsiran bisa diambil manfaat dan pelajaran bagi kehidupan masa kini.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Sunan Gunung Djati, Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin, dan Hermeneutik Gadamer.
Subjects: Pendidikan > Sejarah Pendidikan
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 20 Oct 2022 03:32
Last Modified: 20 Oct 2022 03:32
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/8104

Actions (login required)

View Item View Item