Ida Safitri, (2022) PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG DISABILITAS DI DALAM KITAB TAFSIR AL-KASYSYA<F ‘AN H{AQA<IQ AL�TANZI<L WA ‘UYU<N AL-AQA<WI<L FI>< WUJU<H AL-TA’WI<L KARYA AL-ZAMAKHSYARI< DAN KITAB TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB (Studi Komparatif dengan Pendekatan Tafsir Inklusi). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 IAT.
|
Text
AWALAN DLL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (662kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (381kB) | Preview |
|
|
Text
DAPUS.pdf Download (515kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu-isu disabilitas yang relatif baru di masyarakat Indonesia dan belum begitu spesifik mendapat perhatian dalam literatur. Oleh karena itu, menjadi tema yang menarik untuk ditelurusi lebih lanjut. Al-Qur‟an datang dengan petunjuk, keterangan, dan konsep baik secara global maupun terperinci dan hadir dalam bentuk kritik terhadap realitas sosial. Ragamnya term ayat disabilitas menandakan eksistensi disabilitas dalam al-Qur‟an. Eksistensi tersebut bisa dilihat dari bentuk respon al-Qur‟an, kesamaan hak, rukhsa}h al-Qur‟an, dan sudah ada penyandang disabilitas sejak zaman Nabi „Isa> as. Penelitian ini menggunkan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data dan menggunakan library research serta penelitian tokoh. Menggunakan metode tafsir maudu>’i/ tematik dengan term ayat�ayat disabilitas. Adapun hasil penelitian ini bahwa penafsiran ayat-ayat disabilitas dalam kitab tafsir al-Kasysya>f ‘an H}aqa>iq al- Tanzi>l wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l dan kitab tafsir al-Misbah menjelaskan Q.S „Abasa [80] ayat 1-2 sebagai respon al-Qur‟an terhadap penyandang disabilitas yaitu ketika Abdullah Ibnu Ummi Maktum datang menyela pembicaraan Nabi yang sedang bersama kaum Quraisy. Tampak nabi bermuka masam, lalu turun ayat ini untuk menegur Nabi secara halus. Dalam Q.S al�Baqarah [2]: 282 menjelaskan hak bagi penyandang disabilitas dengan maksud seorang safih yang tidak sanggup bertransaksi bisa mengimlakan kepada walinya yang jujur. Al-Qur‟an juga hadir dalam bentuk rukhs}ah bagi penyandang disabilitas seperti dalam Q.S an-Nu>r [24]: 61 dan Q.S al-Fath} [48]: 17. Al-Zamakhsyari> dan M. Quraish Shihab menjelaskan rukhs}ah dalam Q.S an-Nu>r [24]: 61 mengenai izin bagi penyandang disabilitas untuk bisa makan bersama dirumah kerabatnya. Sedangkan dalam Q.S al-Fath} [48]: 17 tentang tidak berdosa penyandang disabilitas netra maupun daksa untuk tidak pergi berperang. Dalam Q.S Ali „Imra>n [3]: 49 dan al-Ma>idah [5]: 110 mengenai eksistensi penyandang disabilitas sejak zaman Nabi „Isa> as yang mukjizatnya mampu menyembuhkan penyandang disabilitas netra
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al-Kasysyaf, Al-Misbah, Disabilitas |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 24 Oct 2022 08:11 |
Last Modified: | 24 Oct 2022 08:11 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/8138 |
Actions (login required)
View Item |