ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE TERHADAP KALIGRAFI AL-QUR’AN PADA KESENIAN SRABAD KARYA KUSDONO RASTIKA

Ahmad Hamdani, (2024) ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE TERHADAP KALIGRAFI AL-QUR’AN PADA KESENIAN SRABAD KARYA KUSDONO RASTIKA. Bachelor thesis, SI-Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

[img] Text
2008304027_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2008304027_2_bab1.pdf

Download (358kB)
[img] Text
2008304027_6_bab5.pdf

Download (149kB)
[img] Text
2008304027_7_dafpus.pdf

Download (219kB)

Abstract

Kesenian Srabad adalah seni lukis kaligrafi pada media kaca dengan motif berbentuk seperti tokoh pewayangan, hewan, manusia, benda, atau yang lainnya dan jenis kaligrafinya bebas menyesuaikan bentuk objek yang digunakan. Masalah yang ditemukan ialah minimnya literatur yang mengangkat riset kesenian Srabad menggunakan sudut pandang studi Qur’an. Riset ini bertujuan mendeskripsikan proses produksi lukisan kaca dan mengidentifikasi makna simbolis lukisan kaca karya Kusdono menggunakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara guna mendapatkan data yang dibutuhkan. Terdapat dua temuan dalam penelitian ini, yaitu: pertama proses produksi lukisan kaca karya Kusdono melalui tiga proses yaitu eksplorasi Kusdono berasal dari pemahaman tentang lakon pewayangan, pengalaman dan pesanan pelanggan, improvisasi Kusdono dalam proses pembuatan lukisan kaca baik dari bahan, teknik dan bentuk, dan proses terakhir yaitu forming meliputi persiapan alat serta bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan dan proses pembutan yang meliputi tiga proses yaitu pembuatan sketsa, penyunggingan dan penyelesaian akhir. Temuan yang kedua yaitu makna simbolis kaligrafi dalam enam tema lukisan kaca karya Kusdono, yaitu: Lukisan tema Gunungan Wayang bermakna sebuah harapan dari panjangnya perjalanan hidup manusia untuk menggapai rahmat dari sang pencipta. Lukisan tema Guci bermakna sebuah manifestasi nilai-nilai ketuhanan yang disampaikan dalam kehidupan. Lukisan tema Bagong bermakna kita sebagai manusia harus memegang kuat prinsip Islam dalam tindak ataupun tutur. Lukisan tema Semar bermakna kita harus menjadi pribadi yang jujur, rendah hati dan dermawan dalam kehidupan. Lukisan tema Togog bermakna kita sebagai manusia harus bisa mengendalikan amarah dan hawa nafsu supaya tidak timbul penyesalan dari tindakan yang berasal dari emosional. Lukisan tema Bedawang Nala bermakna kita sebagai seorang muslim harus selalu menaati perintah Allah dan menjauhi larangannya.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 08 Feb 2025 10:09
Last Modified: 08 Feb 2025 16:11
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14737

Actions (login required)

View Item View Item