Dimas Zaki Anwar, (2024) PEMAKNAAN KRITIS TERHADAP BUKU 45 HARI SUKSES POLIGAMI KARYA KIAI HAFIDIN. Bachelor thesis, S I- Ilmu Al-Qur'an & Tafsir.
![]() |
Text
2008304090_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2008304090_2_bab1.pdf Download (381kB) |
![]() |
Text
2008304090_6_bab5.pdf Download (238kB) |
![]() |
Text
2008304090_7_dafpus.pdf Download (271kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji secara kritis wacana poligami dalam buku "45 Hari Sukses Poligami" karya Kiai Hafidin, yang dianggap kontroversial dan relevan dalam konteks sosial serta agama di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pandangan poligami menurut Kiai Hafidin S.Ag dan menjelaskan pembacaan kritis terhadap buku tersebut. Rumusan masalah penelitian ini mencakup dua pertanyaan: “Bagaimana pandangan poligami menurut Kiai Hafidin dalam buku 45 Hari Sukses Poligami?” dan “Bagaimana representasi dan praktik diskursus Kiai Hafidin dalam membangun wacana poligami?”. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan sumber data primer yang dikumpulkan melalui analisis mendalam terhadap buku tersebut. Analisis data berdasarkan metodologi analisis wacana yang dikembangkan oleh Norman Fairclough melibatkan tiga komponen utama: analisis teks, praktik wacana (bagaimana teks diproduksi dan diterima), serta praktik sosiokultural (kaitan antara wacana dan struktur sosial) untuk mengungkap hubungan kekuasaan dan ideologi dalam buku "45 Hari Sukses Poligami". Hasil penelitian menunjukkan dua hal penting. Pertama, pandangan poligami menurut Kiai Hafidin dalam buku 45 Hari Sukses Poligami adalah sebagai berikut, bahwa poligami hadir sebagai syariat yang setara dengan syariat Allah lainnya dan memandangnya sebagai solusi saat istri haid atau nifas. Ia berpendapat bahwa poligami sudah memiliki landasan hukum dalam Al-Qur’an, khususnya Surat AnNisa’ ayat 3, sehingga tidak perlu diperdebatkan. Kiai Hafidin juga mengesampingkan izin sebelum berpoligami, berargumen bahwa ii iii suami perlu penyaluran seksual yang tidak bisa ditunda, menjadikan poligami sebagai solusi yang halal. Kiai Hafidin menyatakan bahwa menikahi wanita dan menambah istri hingga empat adalah kebanggaan nabi dan memberikan pahala besar, serta dianggap dapat memperkuat kehidupan sosial, politik, ekonomi, dakwah, dan pembangunan bangsa. Kedua, setelah dianalisis wacana kritis, ditemukan 15 tema representasi dan praktik diskursus poligami yang perlu dikaji ulang, termasuk kesesuaian argumen, kematangan penguraian, dan ketepatan penempatan dalil agama. Dalam analisis, Kiai Hafidin mendeskripsikan beberapa kasus dengan cara yang tidak sepenuhnya benar secara harfiah, namun efektif dalam menjelaskan gagasan melalui perbandingan. Meskipun wacana yang dihasilkan tampak kuat karena berlandaskan dalil agama, penempatan dalil tersebut seringkali kurang tepat dan tidak relevan dengan wacana yang dibahas, serta penyampaian konteksnya seringkali tidak lengkap
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 01:45 |
Last Modified: | 11 Feb 2025 01:45 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14782 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |