Kasih Melati Fauziyah Rahayu, (2024) Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Psikologi Anak Dalam Kehidupan Sosial (Studi Kasus di Desa Pamijahan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon). Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga IAIN SNJ.
![]() |
Text
2008201109_1_cover.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
2008201109_2_bab1.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2008201109_6_bab5.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2008201109_7_dafpus.pdf Download (1MB) |
Abstract
Dari apa yang dialami oleh salah satu anak yang merupakan warga di Desa Pamijahan, dapat dilihat bahwasannya dampak dari perceraian orang tuanya mengakibatkan psikis anak terganggu. Perkembangan emosi remaja yang orang tuanya mengalami perceraian akan berbeda dengan remaja yang orang tuanya tidak bercerai. Salah satu dampak dari perceraian orang tua bagi perkembangan emosi remaja adalah kurangnya perhatian dari kedua orang tua terhadap mereka, akibatnya remaja tersebut merasa bahwa tidak ada lagi yang peduli terhadap mereka, sehingga mereka merasa bebas dan membuat remaja menjadi tidak terarah dalam bergaul dan melawan orang tua. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pentingnya peranan orang tua dalam psikologis anak serta pentingnya dampak psikologis kepada anak pasca perceraian dan tinjauan Hukum Keluarga Islam mengenai anak korban perceraian orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam pada anak-anak dari keluarga yang mengalami perceraian beserta orang tua mereka yang bercerai, dan pengamatan pada perubahan perilaku dan hubungan sosial mereka. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, peranan orang tua dalam psikologis anak pasca perceraian, memberikan rasa aman dan dukungan emosional, menjaga kestabilan konsentrasi, meningkatkan komunikasi yang terbuka dan jujur, menjaga hubungan yang kooperatif dengan mantan pasangan, mendorong anak untuk mengekspresikan perasaan mereka secara terbuka, menghindari membebani anak dengan masalah orang dewasa, mendukung hubungan yang positif antara anak dengan kedua orang tuanya, membantu anak mengembangkan keterampilan adaptasi positif. Kedua, dampak pada psikologi anak dan kehidupan sosial anak pasca perceraian orang tua antara lain adalah kehilangan rasa aman, penarikan diri dari kehidupan sosial, perubahan dalam hubungan orang tua, emosi yang tidak terkelola, penguatan ketahanan diri dan adanya tanda-tanda kebutuhan dukungan tambahan. Ketiga, menurut tinjauan hukum keluarga islam tentang anak korban perceraian orang tua hak asuh bukan hanya masalah hak orang tua, tetapi lebih tentang kewajiban untuk menjaga dan melindungi anak, meskipun hak asuh anak diberikan kepada ibu, ayah tetap memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan nafkah kepada anak. Ini mencakup nafkah material yang berhubungan dengan kebutuhan dasar anak. Kata kunci: Perceraian Orang tua, Psikologi Sosial Anak.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 20 Feb 2025 04:22 |
Last Modified: | 20 Feb 2025 04:22 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14824 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |