Dampak Miskomunikasi Pada Kasus Simpan Pinjam Di Koperasi Syariah Harapan Sejahtera IAIN Syekh Nurjati Cirebon Perspektif UU no. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Maqashid Syariah

Kurnia Sapri, (2024) Dampak Miskomunikasi Pada Kasus Simpan Pinjam Di Koperasi Syariah Harapan Sejahtera IAIN Syekh Nurjati Cirebon Perspektif UU no. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Maqashid Syariah. Bachelor thesis, S1-Hukum Ekonomi Syariah UIN SSC.

[img] Text
2108202014_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2108202014_2_bab1.pdf

Download (484kB)
[img] Text
2108202014_6_bab5.pdf

Download (305kB)
[img] Text
2108202014_7_dafpus.pdf

Download (382kB)

Abstract

Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah fenomena miskomunikasi yang terjadi antara debitur dan kreditur dalam layanan simpan pinjam di Koperasi Syariah Harapan Sejahtera IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Miskomunikasi ini berdampak pada pemahaman nasabah mengenai syarat dan ketentuan pinjaman, pengelolaan pembayaran angsuran, serta pencatatan data keuangan yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bentukbentuk miskomunikasi antara debitur dan kreditur, dampak dari miskomunikasi tersebut, serta bagaimana kasus ini dilihat dari perspektif UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Maqashid Syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data meliputi data primer dan sekunder, yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan tiga poin utama yiatu: 1) Bentuk-bentuk miskomunikasi antara debitur dan kreditur di Koperasi Syariah Harapan Sejahtera IAIN Syekh Nurjati Cirebon mencakup beberapa masalah utama, seperti ketidakjelasan informasi awal mengenai syarat angsuran, kesalahan pencatatan pembayaran, perbedaan saldo tabungan, kebingungan dalam pengelolaan rekening simpanan, ketidaksesuaian pemahaman terhadap perjanjian angsuran, dan kehilangan bukti pembayaran. Ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang lebih transparan antara koperasi dan nasabah. 2) Miskomunikasi antara debitur dan kreditur berdampak pada hubungan dan transaksi antara kedua pihak, mengakibatkan kebingungan informasi, ketegangan, dan ketidakpercayaan, serta menunjukkan kebutuhan akan pencatatan yang akurat dan administrasi yang lebih baik di koperasi. 3) Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999, koperasi melanggar hak konsumen seperti hak atas informasi yang jelas, kewajiban memberikan pelayanan yang akuntabel, serta hak untuk mendapatkan penyelesaian sengketa dan kompensasi. Dalam konteks Maqashid Syariah, miskomunikasi ini mengancam perlindungan jiwa, harta, akal, keturunan, dan agama nasabah. Oleh karena itu, koperasi perlu memperbaiki sistem komunikasi, pencatatan, dan penyelesaian keluhan untuk melindungi hak nasabah secara lebih efektif dan sesuai dengan prinsip syariah. Kata Kunci: Miskomunikasi, Koperasi, Simpan Pinjam, Perlindungan Konsumen, Maqashid Syariah.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Ekonomi Islam (Muamalah)
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 28 Feb 2025 04:23
Last Modified: 28 Feb 2025 04:23
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14896

Actions (login required)

View Item View Item