Ibnu Majah, (2025) ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI PONDOK PESANTREN ASSALAFIE BABAKAN CIWARINGIN CIREBON (STUDI KASUS PADA SANTRI PUTRA MULTI ETNIS). Bachelor thesis, SI- Komunikasi Penyiaran Islam UIN SSC.
![]() |
Text
2108302020_1_cover.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
2108302020_2_bab1.pdf Download (579kB) |
![]() |
Text
2108302020_6_bab5.pdf Download (550kB) |
![]() |
Text
2108302020_7_dafpus.pdf Download (522kB) |
Abstract
Komunikasi Antarbudaya adalah interaksi antarindividu atau kelompok dengan latar belakang budaya beragam, baik lintas budaya signifikan maupun antar subkultur. Di Pondok Pesantren Assalafie, keberagaman budaya santri menuntut adaptasi terhadap nilai dan norma pesantren, yang memengaruhi komunikasi mereka. Proses akomodasi, yaitu penyesuaian perilaku secara sadar atau tidak sadar, menjadi kunci kelancaran interaksi antarbudaya di lingkungan pesantren. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui bentuk adaptasi komunikasi antarbudaya dikalangan santri putra pondok pesantren Assalafie babakan ciwaringin cirebon. Mengetahui komunikasi antarbudaya dikalangan santri putra pondok pesantren assalafie babakan ciwaringin cirebon dari perspektif teori akomodasi. Mengetahui hambatan komunikasi antarbudaya dikalangan santri putra pondok pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Akomodasi Komunikasi yang di perkenalkan Oleh Howard Giles dan para kolegannya pada tahun 1973. Menjelaskan tentang bagaimana kita menyesuaikan cara berkomunikasi kita ketika berinteraksi dengan orang lain. Jenis Penelitian yang di gunakan ialah penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun metode pengumpulan datanya melalui Observasi Partisipan, Wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang di gunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil Penelitian di Pondok Pesantren Assalafie menunjukkan bahwa adaptasi komunikasi antar budaya di kalangan santri beragam, dipengaruhi oleh culture shock yang diatasi melalui dukungan, keterbukaan, dan peran pengurus sebagai peran mediator dan perang orang tua di pondok pesantren. Dalam proses dinamis ini dari 8 santri yang menerapkan strategi Teori Akomodasi Komunikasi seperti konvergensi terdapat 3 santri, divergensi terdapat 4 santri dan akomodasi berlebihan terdapat 1 santri. Perbedaan bahasa, logat menjadi hambatan utama, namun interaksi intensif dan koreksi antar santri membantu meningkatkan pemahaman dan efektivitas komunikasi. Kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses adaptasi komunikasi antar budaya di pondok pesantren Assalafie berjalan dengan bagus dan berproses secara efektif dan tidak ada konflik sesuai dengan teori Akomodasi Komunikasi
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 04 Aug 2025 01:48 |
Last Modified: | 04 Aug 2025 01:48 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16461 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |