Silviana Nur Azizah, (2025) MAKNA KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM TRADISI UPACARA PANJANG JIMAT DI KERATON KASEPUHAN. Bachelor thesis, SI- Komunikasi Penyiaran Islam UIN SSC.
![]() |
Text
2108302124_1_cover.pdf Download (823kB) |
![]() |
Text
2108302124_2_bab1.pdf Download (258kB) |
![]() |
Text
2108302124_6_bab5.pdf Download (308kB) |
![]() |
Text
2108302124_7_dafpus.pdf Download (197kB) |
Abstract
Tradisi upacara Panjang Jimat adalah tradisi yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang setiap tahunnya dilaksanakan pada tanggal 12 Robi’ul Awal. Rangkaian tradisi upacara Panjang Jimat yang menarik antusiasme masyarakat tampak secara khusus pada prosesi iring-iringan yang mengandung makna simbolik sebagai bentuk komunikasi nonverbal melalui media ritual serta menampilkan berbagai peninggalan bersejarah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna komunikasi nonverbal yang terdapat dalam tradisi upacara Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan khususnya pada prosesi iring-iringan, serta untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan relevansinya terhadap kehidupan sehar-hari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Keraton Kasepuhan yang terletak di Jl Kasepuhan No.43, Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Sumber data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan narasumber yang relevan serta dokumentasi kegiatan dan simbol-simbol dalam iring-iringan tradisi upacara Panjang Jimat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis data menurut Creswell yang mencakup proses mengolah data, membaca keseluruhan data, mengkode data, penerapan kode data, menyajikan data dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bawa tradisi upacara Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan merupakan bentuk penghormatan terhadap hari kelahiran Nabi Muhamad SAW yang diperingati secara khusus melalui serangkaian prosesi yang memiliki makna simbolik. Komunikasi nonverbal dalam prosesi iring-iringan melambangkan perjalanan kelahiran Nabi yang ditampilkan melalui formasi barisan, penggunaan simbol-simbol ritual seperti lilin, boreh, air serbat dan lain�lain serta peninggalan-peninggalan Sunan Gunung Jati salah satunya piring tabsyi. Internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini meliputi aspek agama yang menekankan pentingnya ibadah dan kecintaan kepada Rasulullah, aspek sosial yang menumbuhkan semangat kebersamaan dan kesetaraan serta aspek budaya yang menunjukan upaya pelestarian tradisi dan warisan leluhur untuk dilanjutkan ke generasi selanjutnya. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi nonverbal dalam tradisi upacara Panjang Jimat tidak hanya sebagai bentuk ekspresi budaya, tetapi juga sebagai media pembelajaran nilai-nilai kehidupan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 03:24 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 03:24 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16546 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |