Vina Nurhasanah, (2025) Representasi Nilai Didaktis pada Tokoh Utama dalam Film Budi Pekerti dan Pemanfaatannya sebagai Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas XI. Bachelor thesis, S1 - Tadris Bahasa Indonesia UIN SSC.
![]() |
Text
2108110105_1_cover.pdf Download (643kB) |
![]() |
Text
2108110105_2_bab1.pdf Download (370kB) |
![]() |
Text
2108110105_6_bab5.pdf Download (346kB) |
![]() |
Text
2108110105_7_dafpus.pdf Download (338kB) |
Abstract
Film merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mencerminkan pembelajaran kehidupan melalui narasi, gambar, dan suara. Film merupakan media yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai sosial, moral, dan emosional kepada masyarakat. Nilai dipandang sebagai karakteristik yang melekat pada suatu objek atau fenomena. Nilai dapat dipandang sebagai wujud nyata dari kebajikan, yang meliputi berbagai kualitas moral dan etika yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dimensi dari kebajikan tersebut adalah nilai didaktis yang berkaitan erat dengan pendidikan, mendidik, dan membimbing seseorang dalam proses pembelajaran. Dalam konteks nilai, nilai didaktis mengungkapkan bahwa kebajikan tidak hanya dipahami dengan konseptual, tetapi juga dapat diterapkan secara praktis dalam membentuk karakter, mengarahkan perilaku, dan memperdalam pemahaman tentang makna hidup. Didaktis merupakan pada konsep yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dan metode pengajaran yang dirancang untuk mendidik, mengembangkan, dan membimbing peserta didik dalam mencapai pemahaman, keterampilan, serta pembentukan karakter sesuai dengan tujuan pendidikan. Film Budi Pekerti merupakan film yang mengandung nilainilai didaktis yang mengajarkan penonton tentang pentingnya perilaku baik dalam kehidupan sosial dan pribadi. Film Budi Pekerti telah sesuai dengan fenomena yang terjadi di Indonesia, yaitu dengan menggambarkan sejumlah isu sosial yang berkaitan dengan perubahan dalam pola interaksi sosial di masyarakat, salah satunya adalah fenomena cyberbullying. Tujuan penekitian ini adalah mendeskripsikan representasi nilai didaktis pada tokoh utama dalam film Budi Pekerti dan mendeskripsikan pemanfaatan nilai didaktis pada tokoh utama dalam film Budi Pekerti sebagai Modul Ajar Bahasa Indonesia kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain pendekatan sosiologi sastra. Dalam melihat sosilogi sastra itu sendiri teori yang digunakan adalah teori nilai menurut Elmubarok. Tempat dalam peneliti ini yaitu di Pondok Pesantren Pemberdayaan Darul Faaizin II Jl. Perjuangan II Gang Mulya V, RT.RW 05/06 Harapan Mulya, Kesambi Kota Cirebon. Waktu yang akan digunakan untuk meneliti yaitu bulan Oktober sampai November untuk prapenelitian, pelaksanaan penelitian yaitu Desember sampai Januari dan pelaksaan penulisan dari bulan Februari sampai Maret. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggalan dialog tokoh utama dalam film Budi Pekerti yang memuat nilai didaktis. Adapun sumber data dalam penelitian ini berdasarkan Ratna yaitu berupa film Budi Pekerti. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan studi pustaka. Instrumen yang digunakan adalah kartu data yang memuat aspek didaktis, indikator didaktis, data, kode data, durasi, dan jumlah. Keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini dengan confirmability, credibility, transferability. dan dependability. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penelitian ini menemukan nilai didaktis pada tokoh utama dalam film Budi Pekerti dengan menggunakan teori Elmubarok terdapat 82 data yang terdiri dari 1 nilai kekuatan menolong sesama, 5 nilai empati, 4 nilai kesetiaan, 9 nilai keuletan dan tanggung jawab, 13 nilai kesejatian, 3 nilai tentang hikmah (Rahasia di balik kenyataan), 12 nilai kasih sayang kepada keluarga, 1 nilai manfaat (Kebermanfaatan), 2 nilai membalas kejelekan dengan kebaikan, 0 nilai bahaya membongkar aib orang, 0 nilai menghargai pemberian orang lain walau niat si pemberi jelek, 1 tentang kualitas perbuatan, 2 sifat kehati-hatian terhadap dunia, 3 nilai toleransi, 3 nilai kearifan (Wishdom) yang terdiri dari 22 scene penggunaan bahasa daerah, 3 scene sopan-santun, dan 1 scene penggunaan kain batik dengan total data kearifan lokal sebanyak 26, dan 0 nilai berbakti pada manusia hakikaatnya berbakti pada Tuhan juga
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Didaktis, film, modul ajar. |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 10. Tadris Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Eka Cahya Nugraha |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 03:38 |
Last Modified: | 07 Aug 2025 03:38 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16731 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |