SHOIMATULATIFAH, (2022) ANALISIS INSTRUKSIONAL GURU MATEMATIKA SMP DITINJAU DARI SPRADLEY. Bachelor thesis, S1-tadris Matematika IAIN SYEKH NURJATI CIREBON.
|
Text
1808105143_1_cover.pdf Download (6MB) | Preview |
|
|
Text
1808105143_2_bab1.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
1808105143_6_bab5.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
1808105143_7_dafpus.pdf Download (98kB) | Preview |
Abstract
Proses instruksional sangat berpengaruh terhadap keefektifan dalam pembelajaran. Pembelajaran dirancang sedemikian rupa tujuannya adalah untuk mencapai tujuan instruksional, dengan tercapainya tujuan instruksional, pembelajaran yang dilakukan dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Kegiatan instruksioanl dapat berjalan efektif apabila komunikasi berjalan dengan baik, komunikasi pada kegiatan instruksioanal merupakan komunikasi instruksional. Komunikasi atau cara penyampaian materi yang dilakukan guru sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa dan tujuan pembelajaran. Apabila kemampuan komunikasi instruksional guru mata pelajaran matematika masih kurang baik, maka akan terjadi ketidaksesuaian konsep atau miskonsepsi pada materi yang diajarkan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji serta menelaah proses instruksional, komunikasi instruksional, dan miskomunikasi yang dilakukan oleh guru matematika SMP Negeri 1 Arjawninangun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang bertujuan untuk mendapatkan data penelitian yang dibutuhkan, kemudian hasil dari penelitian tersebut diuraikan melalui catatan lapangan dengan teknik keabsahan data. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, Guru matematika SMP Negeri 1 Arjawinangun menggunakan proses instruksional dengan menggunakan tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kemudian komunikasi instruksional yang dilakukan guru matematika SMP Negeri 1 Arjawinangun lebih banyak menggunakan komunikasi verbal (lisan dan tulisan) daripada komunikasi non-verbal (gerak, ekspresi, intonasi suara). Komunikasi tersebut memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi, mendidik serta memberi pengaruh terhadap siswa. Dan miskomunikasi yang dilakukan guru matematika adalah berdasarkan pada aspek kejelasan, ketepatan, dan budaya. Dari aspek kejelasan, guru sering melakukan ketidakjelasan dalam menyampaikan perintah kepada siswa serta kurangnya kesiapan guru dalam proses pembelajaran. Dari aspek ketepatan, guru tidak melakukan penyampaian materi sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Sedangkan, dari aspek budaya, guru berkata hal-hal yang membuat motivasi siswa menurun. Ketiga aspek tersebut menimbulkan kesalahpahaman konsep matematika yang sedang diajarkan dan menurunkan motivasi belajar siswa.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 4. Tadris Matematika |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 05 Jul 2023 04:29 |
Last Modified: | 06 Jul 2023 02:28 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10888 |
Actions (login required)
View Item |