PENERIMAAN DIRI TERHADAP STANDAR KECANTIKAN DALAM FILM IMPERFECT (2019) (Analisis Semiotik Roland Barthes dan Komunikasi Interpersonal Carl Rogers)

MUHAMAD TEGAR KARYADI, (2025) PENERIMAAN DIRI TERHADAP STANDAR KECANTIKAN DALAM FILM IMPERFECT (2019) (Analisis Semiotik Roland Barthes dan Komunikasi Interpersonal Carl Rogers). UNSPECIFIED thesis, SI- Komunikasi Penyiaran Islam UIN SSC.

[img] Text
2108302137_1_cover.pdf

Download (947kB)
[img] Text
2108302137_2_bab1.pdf

Download (194kB)
[img] Text
2108302137_6_bab5.pdf

Download (67kB)
[img] Text
2108302137_7_dafpus.pdf

Download (186kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji representasi penerimaan diri terhadap standar kecantikan dalam film Imperfect (2019) dengan memanfaatkan pendekatan semiotika Roland Barthes serta teori komunikasi interpersonal dari Carl Rogers. Film ini menggambarkan dinamika psikologis tokoh utama, Rara, yang menghadapi tekanan sosial akibat tubuhnya yang tidak sesuai dengan citra kecantikan yang umum diterima. Perjalanan Rara dalam memahami dan menerima dirinya sendiri dianalisis melalui relasi interpersonal yang ia bangun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi penerimaan diri terhadap standar kecantikan dalam film Imperfect (2019) melalui pendekatan semiotika Roland Barthes dan teori komunikasi interpersonal Carl Rogers. Tujuan dari penelitian ini mencakup mengkaji makna denotatif, konotatif, dan mitos dari representasi visual dalam film menggunakan semiotika Barthes mengidentifikasi penerapan prinsip�prinsip komunikasi interpersonal Rogers empati, penerimaan tanpa syarat, dan kongruensi dalam interaksi antartokoh serta memahami bagaimana komunikasi interpersonal berkontribusi terhadap proses penerimaan diri tokoh utama. Film ini menggambarkan dinamika psikologis tokoh Rara yang menghadapi tekanan sosial karena tidak sesuai dengan standar kecantikan ideal. Analisis menunjukkan bahwa tanda-tanda visual dan naratif dalam film membentuk kritik terhadap mitos kecantikan yang hegemonik. Di sisi lain, dukungan emosional yang Rara terima melalui hubungan interpersonal menjadi faktor penting dalam proses penerimaan dirinya. Dengan demikian, film Imperfect tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium reflektif yang menyoroti pentingnya empati dan dukungan dalam membangun identitas diri yang sehat di tengah ekspektasi sosial.

[error in script]
Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 05 Aug 2025 03:35
Last Modified: 05 Aug 2025 03:35
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16551

Actions (login required)

View Item View Item