Ade Nurjana, (2025) Konflik Batin pada Tokoh Utama dalam Film Negeri 5 Menara dan Pemanfaatannya sebagai Modul Ajar di Kelas XII SMA. Bachelor thesis, S1 - Tadris Bahasa Indonesia UIN SSC.
![]() |
Text
2108110084_1_cover.pdf Download (778kB) |
![]() |
Text
2108110084_2_bab1.pdf Download (419kB) |
![]() |
Text
2108110084_6_bab5.pdf Download (406kB) |
![]() |
Text
2108110084_7_dafpus.pdf Download (377kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman terhadap dinamika psikologis tokoh dalam karya sastra visual, khususnya film, sebagai refleksi dari realitas kehidupan remaja dalam menghadapi tekanan sosial, keluarga, dan pencarian jati diri. Film Negeri 5 Menara menjadi objek kajian yang relevan karena menggambarkan perjalanan tokoh utama, Alif, dalam menghadapi konflik batin yang kompleks selama proses transisi dari masa remaja menuju kedewasaan. Konflik tersebut mencerminkan pertentangan antara cita-cita pribadi dan harapan orang tua serta lingkungan sekitar, yang menjadikan film ini sarat nilai edukatif dan potensial dijadikan bahan ajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan menganalisis bentuk-bentuk konflik batin yang dialami oleh tokoh Alif menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud, serta mengevaluasi potensi pemanfaatannya sebagai materi pembelajaran dalam bentuk modul ajar yang kontekstual dan aplikatif di lingkungan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi terhadap film Negeri 5 Menara. Data dikumpulkan melalui observasi terhadap adegan dan dialog yang menunjukkan gejala konflik batin pada tokoh utama. Berdasarkan hasil analisis terhadap 29 data, ditemukan bahwa Alif mengalami berbagai bentuk konflik emosi dominan, di antaranya rasa kecewa (2 data), rasa kesal (4), rasa berharap (5), rasa iri atau cemburu (1), rasa takut dan khawatir (8), rasa sedih (5), serta rasa bimbang dan ragu (4). Dengan pengaruh aspek Id sebanyak 10 data, Aspek Ego 7 data dan Aspek Super Ego 12 data. Konflik-konflik tersebut dianalisis melalui struktur kepribadian menjadi tiga aspek utama: id, yang merepresentasikan keinginan Alif untuk bebas memilih cita-cita; superego, yang mencerminkan nilai moral, norma sosial, dan tekanan dari orang tua maupun lingkungan pesantren; serta ego, yang berperan sebagai penengah dan pengendali antara dorongan pribadi dan tuntutan eksternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik batin yang dialami Alif juga menjadi cerminan dinamika psikologis yang dapat dijadikan bahan refleksi dan pembelajaran. Oleh karena itu, temuan ini berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi modul ajar yang mendukung pemahaman siswa terhadap konflik tokoh dalam karya sastra visual, serta memperkaya pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan pendekatan psikologis yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan remaja.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | konflik batin, psokologi sastra, modul ajar |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 10. Tadris Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Eka Cahya Nugraha |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 02:21 |
Last Modified: | 07 Aug 2025 02:37 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16683 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |