Ahmad Azis Badruudin Abdussallam,, (2025) Perkembangan Penalaran Moral anak laki-laki dan perempuan di Madrasah Ibtidaiyah Dhiya El Haq Cirebon. Masters thesis, S2-PAI UIN Siber Syekh Nurjati.
![]() |
Text
ahmad aziz_cover.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
ahmad aziz _bab1.pdf Download (461kB) |
![]() |
Text
ahmad aziz_bab5.pdf Download (281kB) |
![]() |
Text
ahmad aziz_dafpus.pdf Download (257kB) |
Abstract
Penalaran moral merupakan aspek penting dalam perkembangan anak, terutama pada jenjang madrasah ibtidaiyah yang berada dalam fase pembentukan karakter. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya indikasi perbedaan tingkat perkembangan moral antara anak laki-laki dan perempuan di MI Dhiya El Haq Cirebon, khususnya dalam hal kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kesantunan, kepedulian, dan percaya diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan penalaran moral anak laki-laki dan perempuan kelas V dan VI, sertamengidentifikasi persamaan dan perbedaan di antara keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi. Objek penelitian adalah anak kelas V dan VI di MI Dhiya El Haq dengan jumlah 40 anak (laki-laki dan perempuan), dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Penalaran moral anak laki-laki didominasi tahap pra-konvensional, dengan sebagian menunjukkan transisi ke tahap konvensional awal. Tindakan moral cenderung bergantung pada hukuman, imbalan, atau pengawasan, belum sepenuhnya tumbuh dari prinsip internal. Kedua, Penalaran moral anak perempuan berkembang dari pra-konvensional ke tahap konvensional, dengan kecenderungan kuat pada tahap 3, dan sebagian mencapai tahap 4. Mereka mulai bertindak atas dasar tanggung jawab sosial dan kesadaran nilai, meski masih dipengaruhi oleh konstruksi budaya dan gender. Ketiga, Anak laki-laki dan perempuan sama-sama menunjukkan penalaran moral yang berkembang dari pra-konvensional ke konvensional awal, namun masih bersifat reaktif dan kontekstual. Adapun perbedaannya yaitu anak perempuan lebih banyak mencapai tahap konvensional, sementara anak laki-laki masih dominan di pra-konvensional, mencerminkan perbedaan pola internalisasi nilai yang dipengaruhi oleh gender dan sosialisasi moral. Penelitian ini mendukung teori Kohlberg dan Santrock mengenai tahap perkembangan moral dan pengaruh konteks sosial, namun juga menantang asumsi universalitas tahapan Kohlberg karena ditemukan bahwa anak perempuan lebih cepat mencapai tahap konvensional dibanding laki-laki akibat konstruksi gender dan budaya. Kata Kunci: Penalaran moral, fenomenologi, anak laki-laki, anak perempuan, madrasah ibtidaiyah
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penalaran moral, fenomenologi, anak laki-laki, anak perempuan, madrasah ibtidaiyah |
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) > Pembelajaran berbasis nilai |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Pendidikan Islam > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 02:30 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 02:30 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16946 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |