DAMPAK EFIKASI DIRI DAN HUSTLE CULTURE TERHADAP KECEMASAN MATEMATIS SISWA

IIS ISNAENI, (2024) DAMPAK EFIKASI DIRI DAN HUSTLE CULTURE TERHADAP KECEMASAN MATEMATIS SISWA. Bachelor thesis, S1-Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati.

[img] Text
2008105086_1_cover.pdf

Download (705kB)
[img] Text
2008105086_2_bab1.pdf

Download (193kB)
[img] Text
2008105086_6_bab5.pdf

Download (259kB)
[img] Text
2008105086_7_dafpus.pdf

Download (253kB)

Abstract

Guru tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga perlu memikirkan faktor psikologis, seperti kecemasan matematis siswa. Kecemasan matematis diartikan sebagai perasaan takut, tegang dan tertekan yang dialami siswa ketika belajar, mengerjakan tugas dan menghadapi ujian matematika. Kecemasan matematis dipengaruhi oleh keyakinan siswa terhadap kemampuan dirinya sendiri yang disebut sebagai efikasi diri. Semakin tinggi tingkat efikasi diri seseorang maka akan semakin rendah kecemasan matematis siswa. Selain keyakinan, terdapat fenomena budaya yang sedang marak terjadi di kalangan siswa yaitu hustle culture. Hustle culture adalah budaya siswa yang berambisi tinggi dalam mencapai kesempurnaan di bidang akademik. Berbeda dengan efikasi diri, hustle culture diduga akan memperparah kecemasan matematis jika diterapkan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak efikasi diri dan hustle culture terhadap kecemasan matematis. Jenis penelitian ini ex – post facto dengan metode kuantitatif dan pendekatan korelasi. Tempat penelitian dilakukan di MAN 2 Kota Cirebon dan SMAN 1 Palimanan dengan sampel setiap sekolah sebanyak 94 orang yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner/angket. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda dan analisis faktor metode PCA. Hasil penelitian pada MAN 2 Kota Cirebon menunjukkan bahwa tingkat efikasi diri siswa sebesar 61.083%, hustle culture 63% dan kecemasan 60%. Sedangkan hasil penelitian di SMAN 1 Palimanan menunjukan bahwa tingkat efikasi diri sebesar 61.067%, hustle culture 64% dan kecemasan 62%. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel efikasi diri dan kecemasan yang berarti semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah kecemasan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.726 untuk MAN dan 0.748 untuk SMAN. Sebaliknya, terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel hustle culture dan kecemasan artinya semakin tinggi hustle culture maka semakin tinggi pula kecemasan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.376 untuk MAN dan 0.419 untuk SMAN serta dampak yang diberikan kedua variabel terhadap kecemasan sebesar 40.8% untuk MAN dan 41% untuk SMAN. Hasil penelitian di MAN 2 Kota Cirebon menggunakan analisis faktor metode PCA bahwa terbentuk 10 faktor dengan faktor dominan yaitu faktor 1 dengan nilai eigen terbesar 12.630 serta menjelaskan 30.804% varian dan item dominan yaitu item 12 karena memiliki nilai korelasi sebesar 0.812. Hasil penelitian di SMAN 1 Palimanan menggunakan analisis faktor metode PCA bahwa terbentuk 10 faktor dengan faktor dominan yaitu faktor 1 dengan nilai eigen terbesar 12.251 serta menjelaskan 31.414%% varian dan item dominan yaitu item 13 karena memiliki nilai korelasi sebesar 0.805. Kata kunci: Efikasi Diri, Hustle Culture, Kecemasan Matematis Siswa

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 4. Tadris Matematika
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 08 Aug 2024 04:32
Last Modified: 08 Aug 2024 04:32
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14094

Actions (login required)

View Item View Item